Induk BTM Dorong Pusat BTM sebagai APEX Syariah untuk Perkuat Keberlanjutan Mikrofinans Muhammadiyah

PWMJATENG.COM, Yogyakarta — Induk BTM mendorong pembentukan Pusat BTM sebagai APEX Syariah untuk memperkuat likuiditas, pengawasan, edukasi, dan integrasi teknologi BTM di daerah, seusai Muhammadiyah Microfinance Podcast di Yogyakarta, 3 November 2025.
Sejak penguatan pilar ekonomi pasca Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar (2015), Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) menunjukkan kinerja signifikan sebagai LKMS yang menopang close loop economy Persyarikatan. BTM berperan sebagai pusat keuangan Muhammadiyah, menyalurkan pembiayaan untuk UMKM, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), anggota, dan masyarakat, serta mendukung program sosial-ekonomi di daerah.
Ketua Induk BTM Achmad Suud menegaskan pentingnya sosialisasi peran BTM dalam membangun ekonomi yang berkelanjutan. “Pusat BTM berfungsi layaknya APEX Syariah sebagai pengendali likuiditas, supervisi, edukasi, dan integrasi TI. Dengan arsitektur Primer BTM – Pusat BTM – Induk BTM, sinergi untuk keberlanjutan semakin kuat,” ujarnya.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
Suud menambahkan, BTM menjadi praktik baik penerapan ekonomi syariah yang menanggalkan praktik riba, sekaligus cermin tata kelola mikrofinans yang sehat dan menguntungkan. Pembentukan Pusat BTM di tingkat wilayah/PWM diharapkan memayungi BTM primer di daerah (PDM) sehingga penguatan jaringan berjalan seragam dan risiko salah kelola mikrofinans dapat diminimalkan.
Selain pembiayaan UMKM dan AUM, jaringan BTM mendukung program strategis seperti Makan Bergizi Gratis, pembiayaan perumahan, industri, otomotif, dan distribusi logistik. Dengan fungsi APEX Syariah, Pusat BTM diharapkan mampu menyatukan standar layanan, early warning system kesehatan lembaga, serta kolaborasi teknologi untuk efisiensi operasional.
Ganang Eka Kurniawan, Sharia Community Business Team Leader Danamon Syariah, menyambut langkah ini. “Kami mengagumi peran BTM sebagai LKMS yang memiliki keberlanjutan ekosistem ekonomi Muhammadiyah. Danamon Syariah siap memperkuat kerja sama, termasuk sinergi produk haji dengan BTM agar warga Muhammadiyah mudah merencanakan ibadah,” ungkapnya.
Kemitraan Danamon Syariah di ekosistem Muhammadiyah sebelumnya mencakup pemanfaatan data, penguatan sistem keuangan, dan edukasi literasi finansial—termasuk kolaborasi dengan PTMA/‘Aisyiyah, dukungan pada Lazismu melalui aplikasi digital memberi.id, serta kerja sama dengan MPI PP Muhammadiyah dalam program SatuMu.
Struktur tiga tingkat (Primer–Pusat–Induk) memperjelas tata kelola dan jalur pembinaan. Dengan Pusat BTM berperan sebagai APEX Syariah, pemerintah dan pemangku kepentingan menilai model BTM sebagai rujukan penguatan LKMS di Tanah Air. Induk BTM mendorong PWM untuk segera menyiapkan regulasi internal, SOP, dan kesiapan sistem TI agar implementasi berjalan terukur.
Kontributor : Agus Yuliawan
Editor : Sholikin
				


