
PWMJATENG.COM, Surakarta – Tim Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ar-Razi dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (FK UMS) sukses menembus Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2025. Program yang mereka gagas menyoroti isu kesehatan mata, khususnya pencegahan kebutaan akibat katarak, dengan wilayah intervensi utama di Desa Sanggung, Sukoharjo.
Ketua Umum PK IMM Ar-Razi, Pradestya Achmad Sulthon, menjelaskan bahwa program ini sebenarnya tidak termasuk dalam agenda awal organisasi. Namun, semangat kader yang tumbuh usai mengikuti pelatihan kepemimpinan mendorong mereka untuk bergerak cepat menyusun proposal dan mendaftar ke program nasional tersebut.
“Program ini tidak masuk dalam rencana awal kami. Tapi berkat semangat teman-teman, terutama setelah pelatihan kepemimpinan, akhirnya kami mencoba dan alhamdulillah lolos pendanaan,” ujar Sulthon pada Jumat (1/8).
Sulthon menambahkan, gagasan ini muncul sebagai bentuk respons terhadap peluang yang ditawarkan PPK Ormawa. Dengan latar belakang keilmuan di bidang kedokteran dan semangat kaderisasi IMM, ia merasa sudah selayaknya mahasiswa berkontribusi langsung untuk masyarakat.
Baca juga, Khutbah Jumat: Pantang Mengganggu Sesama
Sebelumnya, IMM Ar-Razi sempat mendaftar dalam program serupa, namun belum berhasil. Pengalaman itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus mencoba.
Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa, Revalina Adinda Zakaria, menambahkan bahwa ide utama program berasal dari arahan ketua umum IMM. Program tersebut diberi judul Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Kebutaan Melalui Deteksi Dini dan Edukasi Katarak dengan Snellen Chart Portable di Desa Sanggung.

“Topik ini kami pilih berdasarkan pengalaman saat kuliah blok mata. Saat terjun langsung ke Desa Sanggung, kami menemukan kasus katarak cukup tinggi, terutama pada kelompok lansia,” terang Adinda.
Program ini mencakup enam bentuk intervensi, yakni:
- Cahaya Sehat – Penyuluhan kepada lansia dan kelompok berisiko tinggi, dilengkapi pre-test dan post-test.
- Kit Mata Mandiri – Produksi Snellen Chart Portable untuk deteksi dini gangguan penglihatan.
- Kader Siaga Visus – Pelatihan warga setempat agar mampu membaca dan menggunakan Snellen Chart secara mandiri.
- Rujuk Mata Terarah – Penyusunan sistem rujukan dari desa ke fasilitas kesehatan lanjutan.
- Baca Sehat – Pembuatan booklet edukatif untuk posyandu lansia terkait kesehatan mata.
- Safari Visus – Pemeriksaan mata massal oleh kader bersama dokter spesialis mata.
Saat ini, tim sudah membentuk divisi media dan komunikasi, mengikuti berbagai workshop kampus, serta membangun kanal informasi di media sosial seperti Instagram dan YouTube. Mereka juga menggandeng vendor lokal untuk merancang alat bantu pemeriksaan mata secara mandiri.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha