Ikhwanushoffa Tegaskan Refleksi Diri dan Kepedulian Sosial pada Milad ke-113 Muhammadiyah di Kudus

PWMJATENG.COM, Kudus (8/11/2025) — Tablig Akbar Milad ke-113 Muhammadiyah dan Milad ke-27 Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) di Masjid Nurul Husna menegaskan pesan refleksi diri, kepedulian sosial, dan modernisasi berlandas nilai Islam.
Acara berlangsung khidmat dan dihadiri ribuan jamaah. Dalam tausiyahnya, Ikhwanushoffa menegaskan, peringatan milad bukan seremoni, melainkan ajang merenung dan memperbaiki diri.
“Orang yang mau merefleksi diri adalah ciri orang beriman,” ujarnya di hadapan jamaah. Ia mendorong umat menjadikan momen milad sebagai tolok ukur penerapan nilai Islam dalam keseharian.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya dua surat pendek yang menjadi dasar perjuangan KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yaitu Surat Al-Asr dan Surat Al-Maun. Ia menceritakan bahwa KH. Ahmad Dahlan mengajarkan Surat Al-Asr selama tujuh hingga delapan bulan, menanamkan makna waktu dan pentingnya amal saleh. Sementara Surat Al-Maun diajarkan selama tiga bulan penuh untuk menegaskan makna kepedulian sosial dalam Islam.
Baca Juga:
“Standar minimal dalam mengamalkan Surat Al-Maun adalah sejauh mana kita menebus kesenangan duniawi dibandingkan kesenangan ukhrawi,” ujarnya. Ia mengajak jamaah untuk merenungkan, apakah pengeluaran harta lebih banyak untuk kepentingan pribadi dibanding untuk sedekah dan membantu sesama. Menurutnya, harta justru akan membawa kebahagiaan ketika digunakan untuk berbagi. “Uang bisa membuat bahagia ketika digunakan untuk membahagiakan orang lain,” tambahnya.
Selain menyoroti aspek spiritual, Ikhwanushoffa juga mengingatkan pentingnya semangat modernisasi dalam Islam, sebagaimana yang diusung Muhammadiyah sejak awal berdirinya. Modernisasi, menurutnya, bukan berarti meninggalkan nilai agama, tetapi menjadikannya landasan untuk beradaptasi dengan zaman. “Melalui milad ke-113 ini, mari kita hidupkan kembali semangat para pendiri Muhammadiyah. Mereka membangun gerakan bukan hanya dengan semangat keagamaan, tapi juga dengan visi kemajuan,” pesannya.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus, Noor Muslikhan, S.Sos, menyambut baik pesan tersebut dan berharap agar momentum milad menjadi sarana memperkuat komitmen dakwah dan pengabdian kepada umat.
Dengan nuansa religius dan inspiratif, Tablig Akbar ini tidak hanya menjadi peringatan sejarah, tetapi juga ajakan nyata untuk meneladani nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan modern—menjadikan setiap langkah sebagai wujud amal saleh yang berkesinambungan.
Editor: Al-Afasy



