HMP PGSD UMS Raih Juara 2 Anugerah Abdidaya Ormawa 2025 Lewat Inovasi “Desa Cerdas”
PWMJATENG.COM, SURAKARTA – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMP PGSD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil menorehkan prestasi nasional dalam ajang Anugerah Abdidaya Ormawa 2025. Melalui inovasi “Desa Cerdas”, HMP PGSD UMS meraih Juara 2 kategori Tim dengan Perubahan Terbaik, sekaligus mengantarkan UMS memborong tiga penghargaan nasional.
Pengabdian masyarakat tersebut dilaksanakan melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dengan menggandeng Desa Jagoan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, sebagai desa binaan. Program ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat berbasis edukasi, lingkungan, kesehatan, dan penguatan ekonomi lokal.
Ketua Umum HMP PGSD UMS, Muhammad Misbahqul Umam, menjelaskan bahwa inovasi Desa Cerdas dirancang agar manfaatnya dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Untuk menjawab kompleksitas persoalan desa, tim merancang terobosan enam pojok literasi dan pemberdayaan.
“Enam pojok tersebut adalah Pojok Olah Sawah, Pojok Cilik, Pojok Digital, Pojok Healthy, Pojok Sukses, dan Pojok Eco-Vation. Setiap pojok memiliki penanggung jawab agar program berjalan efektif dan berkelanjutan,” ujar Umam, Jumat (12/12/2025).
Di sektor pertanian, HMP PGSD UMS menghadirkan Pojok Olah Sawah untuk menjawab permasalahan penggunaan pupuk kimia berlebih dan tingginya hama. Solusi yang ditawarkan berupa pembuatan pupuk organik serta sarang burung hantu sebagai pengendali hama alami.
“Pupuk organik bertujuan menjaga kesuburan tanah, sedangkan sarang burung hantu efektif menekan populasi hama di persawahan,” jelas Umam.
Sementara itu, Pojok Cilik difokuskan pada peningkatan literasi budaya dan edukasi anti-perundungan bagi anak-anak, dengan sasaran utama siswa MI Muhammadiyah Jagoan.
Permasalahan pengelolaan sampah dijawab melalui Pojok Eco-Vation. Tim mengubah kebiasaan membakar sampah menjadi pengelolaan bernilai guna. Sampah organik diolah menjadi ekoenzim, sedangkan sampah plastik dimanfaatkan menjadi biopori, ecobrick, dan paving block.
Pada aspek digital, Pojok Digital memberikan pelatihan desain grafis kepada remaja desa guna meningkatkan literasi teknologi dan peluang ekonomi kreatif.
Penguatan ekonomi masyarakat dilakukan melalui Pojok Sukses, dengan pendampingan UMKM desa. Program ini berhasil melahirkan produk baru berupa makaroni serta inovasi varian rasa keripik singkong hasil kolaborasi mahasiswa dan warga.
Adapun Pojok Healthy berfokus pada sektor kesehatan melalui sinergi dengan bidan desa. Selain edukasi bagi ibu hamil, program ini juga menghasilkan produk pangan sehat seperti serundeng daun kelor dan wedang sinden berbahan rempah alami.
Umam menilai keberhasilan HMP PGSD UMS meraih Juara 2 Tim dengan Perubahan Terbaik tidak lepas dari capaian program yang melampaui target serta hasil positif saat visitasi Kemendikbudristek/Kemendiktisaintek.
“Penilaian paling menentukan adalah saat visitasi kementerian. Sementara penilaian tambahan dilakukan saat presentasi dan pameran Abdidaya Ormawa,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini merupakan buah dari kolaborasi solid antara mahasiswa, kampus, dan masyarakat desa.
“Keberlanjutan program Desa Cerdas tidak lepas dari kerja sama tim HMP PGSD, dukungan UMS, serta partisipasi aktif masyarakat Desa Jagoan,” pungkas Umam.
Melalui HMP PGSD, UMS berhasil meraih tiga penghargaan nasional pada Anugerah Abdidaya Ormawa 2025, yakni:
- Juara 1 Tim Paling Partisipatif
- Juara 2 Tim dengan Perubahan Terbaik
- Juara 3 Sistem Pendukung Perguruan Tinggi Paling Inovatif
Prestasi ini menegaskan komitmen UMS dalam mendorong peran mahasiswa sebagai agen perubahan melalui pengabdian masyarakat yang inovatif dan berkelanjutan.
Kontributor: Affiq/Humas
Editor: Al-Afasy
