Hj Barokah, Sosok Ketua PR Aisyiyah Pepedan yang Tak Pernah Lelah Urusi Aisyiyah
PWMJATENG.COM, Pepedan – Dimata anaknya ibu Hj Barokah adalah ibu yang selalu memberikan kasih sayang dan mendidik para anaknya untuk selalu menghidupi persyarikatan Muhammadiyah maupun Aisyiyah. Menurutnya Aisyiyah itu adalah merupakan komponen organisasi perempuan Persyarikatan Muhammadiyah telah memberikan corak tersendiri dalam ranah sosial, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan yang selama ini menjadi titik tolak gerakannya.
Gerakan ‘Aisyiyah dari waktu ke waktu terus berkembang dan memberikan manfaat bagi peningkatan dan kemajuan harkat dan martabat perempuan Indonesia khususnya di Pimpinan Ranting Aisyiyah Pepedan kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal hasil yang sangat nyata adalah wujud amal usaha .
Menurut Nur Khimatul M selaku putri nomor dua dan aktifis PRNA Pepedan mengenal sosok seorang ibu yang tak pernah lelah untuk mengurusi Aisyiyah pepedan kecamatan dukuhturi kabupaten tegal.
“ Saya sebagai seorang anak bangga mempunyai seorang ibu yang kuat dan selalu memberikan motivasi pada para anaknya agar selalu aktif mengikuti kegiatan persyarikatan. Ibu Barokah kelaihiran 24 oktober 1969 mempunyai 3 seorang Anak yaitu Ilham Amaliyati, Nur Khikmatul M, Muhammad Rizqi Amalia. Ketiga anaknya dididik di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah .sedangkan Bapak Juga sebagai bendahara Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pepedan Dukuhturi Kabupaten Tegal. Dulu saya masih ingat ketika saya masih remaja ibu menyuruh saya untuk aktif di IRM yang sekarang menjadi IPM.
Pergerakan dakwah Aisyiyah Pepedan diawali dari tahun 2002 awalnya yang menggerakan adalah ibu Hj Barokah pada waktu itu kegiatan Pimpinan Ranting Aisyiyah pepedan masih sepi namun karena perjuangan Ibu menggerakan dakwah secara aktif melalui kegiatan kegiatan pengajian yang di selenggarakan di masjid milik NU maupun musholah dan mendatangkan para mubalig Muhammadiyah maupun Aisyiyah,
Pada waktu itu banyak tantangan yang terjadi ketika mensyiarkan dakwah Aisyiyah dikalangan masyarakat pepedan yang belum begitu kenal dengan pergerakan Aisyiyah namun bagi ibu sosok yang tak pernah lelah untuk terus berdakwah.
Sempat bapak melarang ibu untuk menjadi ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah Pepedan tapi bagi ibu Barokah ini adalah panggilan untuk berdakwah . Awalnya hanya 25 orang anggota yang mengiikuti aisyiyah.
Kegiatanya hanya pengajian rutin saja. diisi tausiyah dari ustad/ustadah, namun semakin lama semakin ada inovasi. Pembicara yang didatangkan tidak hanya yang paham agama saja. Sedangkan untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan kaum perempuan Ibu juga mendatangkan pakar kesehatan baik itu bidan maupun dokter
Dari sebuah perkumpulan dan pengajian inilah para penggerak Aisyiyah Pimpinan Ranting Asyiyah pepedan sampai sekarang beranggotakan sebanyak 75 anggota . Untuk mengerakan Amal para ibu ibu yang terdiri dari para pedagang menyisihkan uang belanja untuk menghidupi Aisyiyah Pepedan sebagai operasional organisasi. Kegiatan pengajian PRA Pepedan yang aktif setiap hari ahad kliwon .
Sedangkan untuk program unggulan yang aktif di gerakkan setiap 1 tahun sekali bertepatan dengan tahun baru islam adalah memberikan santunan pada Anak anak Yatim Piatu dan kaum Dhu afa di lingkungan Masyarakat pepedan . (Hendra Apriyadi)