Heboh! Ulama Muhammadiyah Ini Sudah 135 Kali Latih Warga Urus Jenazah Sesuai Sunnah Rasulullah
PWMJATENG.COM, Makassar – Ulama Muhammadiyah Kota Makassar, Sudirman, menjadi sorotan setelah diketahui telah 135 kali menggelar pelatihan pengurusan jenazah. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat agar memahami tata cara penyelenggaraan jenazah sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Pelatihan ke-135 dilaksanakan pada Kamis (24/7/2025) di dua lokasi berbeda. Pada pagi hari hingga menjelang Zuhur, kegiatan berlangsung di Masjid Nurun Nubuwah, Jalan Sabutung, Kecamatan Ujung Tanah. Kemudian, setelah salat Zuhur, pelatihan dilanjutkan di Masjid Cheng Ho, Jalan Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate.
“Alhamdulillah, dari pelatihan yang selama ini kami lakukan, banyak masyarakat yang mulai paham. Mereka kini tahu bahwa sebaik-baik orang yang memandikan jenazah adalah keluarga dari mayat itu sendiri,” ujar Sudirman.
Sudirman merupakan Direktur Muhammadiyah Boarding School (MBS) Awwalul Islam Makassar dan dikenal sebagai mubalig tetap di Takmirul Masajid Muhammadiyah. Ia mengaku prihatin melihat masih banyak masyarakat yang belum memahami adab dan tata cara pengurusan jenazah sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Materi pelatihan mencakup seluruh rangkaian pengurusan jenazah, mulai dari memandikan, mengkafani, menshalati, hingga menguburkan. Bahkan teknik mengikat kain kafan dan cara memasukkan jenazah ke liang lahat juga dijelaskan secara rinci.
“Masih ada kesalahpahaman di masyarakat. Misalnya, keluarga membuka kain kafan di bagian wajah lalu memasukkan tanah ke mulut mayat sebelum dikuburkan. Ini jelas tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah,” tegas Sudirman.
Baca juga, Sahkah Wudu dengan Make Up yang Belum Dihapus? Ini Penjelasan Lengkapnya
Antusiasme peserta tampak tinggi. Mereka tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga turut mempraktikkan cara mengkafani jenazah dengan menggunakan boneka kayu sebagai alat peraga.
“Ini pengalaman yang luar biasa. Jarang ada pelatihan selengkap ini. Kami sangat bersyukur bisa mengikutinya,” kata Ikhwan Muin, pengurus Muhammadiyah Kecamatan Ujung Tanah, yang hadir dalam kegiatan di Masjid Nurun Nubuwah.
Ikhwan, yang juga mantan Kepala SMP Muhammadiyah, berharap pelatihan semacam ini terus digalakkan agar masyarakat semakin memahami bagaimana mengurus jenazah dengan baik dan benar.
“Sebagai warga Muhammadiyah, kami bangga. Kiai Sudirman mampu memberikan pencerahan yang sangat dibutuhkan umat. Ilmu ini sangat penting, apalagi dalam kondisi keluarga sedang berduka,” ujarnya.
Dalam pelatihan ke-133 yang dilaksanakan sehari sebelumnya di Masjid Hikmah 1, Jalan Gunung Nona, Makassar, Sudirman juga mengingatkan sejumlah larangan dalam tradisi pengurusan makam. Ia menegaskan, duduk atau menginjak kuburan, menangis secara berlebihan, membangun bangunan di atas kubur, serta mencari berkah dari orang yang telah wafat, tidak dibenarkan dalam Islam.
“Islam tidak mengajarkan hal-hal seperti itu. Makanya, dengan pelatihan ini kami berharap masyarakat bisa mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” jelasnya.
Ia menekankan, pelatihan bukan hanya teori semata, tetapi mengajak peserta terlibat langsung agar ilmu yang disampaikan bisa diaplikasikan saat diperlukan.
Kontributor : Agus
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
