PWMJATENG.COM, Jepara – SMK Muhammadiyah 02 Jepara menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan cara yang berbeda. Tak hanya mengenalkan lingkungan sekolah, para siswa baru juga dibekali kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup sejak dini. MPLS ini berlangsung selama lima hari, mulai Senin hingga Jumat, 14–18 Juli 2025.
Dengan tema “Menjadi Sekolah yang Islami, Unggul, Profesional, Enterpreneur dan Berdaya Saing,” sebanyak 21 siswa baru mengikuti kegiatan MPLS yang juga dikenal sebagai Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi). Ketua pelaksana kegiatan ini adalah Dysta Naura Larasati, didampingi oleh pembina Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Nandria Yusni.
Salah satu agenda utama pada hari keempat MPLS, Kamis (17/7/2025), adalah penyuluhan peduli lingkungan. SMK Muhammadiyah 02 Jepara menghadirkan pemateri dari Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Jepara, yaitu Deny Ana I’tikafia, Wakil Ketua yang membidangi Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB).
Kepala SMK Muhammadiyah 02 Jepara, Ris Wiwin Herlina, menegaskan pentingnya edukasi lingkungan sejak hari pertama siswa masuk sekolah. “Kami ingin siswa menyadari sejak awal bahwa peduli lingkungan adalah bagian dari karakter. Ke depan, kami juga ingin membentuk bank sampah dan menanam pohon buah di lingkungan sekolah agar hasilnya bisa dinikmati bersama,” ujarnya.
Deny Ana I’tikafia dalam paparannya menjelaskan tentang Gerakan Muhammadiyah Peduli Sampah (GMPS). Ia menyampaikan bahwa gerakan tersebut berawal dari aktivitas sederhana memungut sampah. Namun, seiring waktu, gerakan ini berkembang menjadi kesadaran kolektif dalam pengelolaan sampah secara terpadu.
Baca juga, Hadir di Banten, Tafsir Tekankan Pentingnya Konsistensi dalam Dakwah dan Kerja Nyata Persyarikatan
“GMPS itu berawal dari kegiatan pungut sampah. Tapi karena masalahnya lebih kompleks, maka harus menjadi gerakan peduli sampah yang melibatkan banyak pihak, termasuk IPM,” jelas Deny Ana.
Ia juga memperkenalkan program Tanam Pohon dengan Sistem Pola Asuh sebagai langkah lanjutan. Para siswa diharapkan terlibat aktif dalam menanam dan merawat pohon secara kolektif. Pohon-pohon yang ditanam bukan sekadar hiasan, tetapi harus memiliki manfaat jangka panjang bagi lingkungan sekolah dan sekitarnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari para siswa. Menurut mereka, menjadi pelajar SMK tidak hanya dituntut menguasai keterampilan, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
“Menjadi bagian dari SMK itu bukan hanya belajar di kelas, tapi juga bagaimana kami siap menjadi generasi yang peduli lingkungan, di mana pun kami berada,” ujar salah satu peserta MPLS.
Sebagai penutup kegiatan, seluruh peserta dan panitia melakukan foto bersama serta membuat video pendek. Dalam video tersebut, mereka menyuarakan yel-yel “Gerakan Muhammadiyah Peduli!” sebagai bentuk semangat bersama dalam menjaga bumi.
Kontributor : Dafia
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
