
PWMJATENG.COM, Boyolaliย โย Suasana berbeda menyelimuti halaman SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Banyudono pada Rabu-Kamis, 11โ12 Juni 2025. Ratusan siswa larut dalam kegembiraan saat mengikuti kegiatan jeda semester bertema โDolanan Tradisional dan Jajan Pasar Tradisional.โ Kegiatan tersebut tak hanya menyenangkan, tetapi juga sarat nilai edukatif dan budaya lokal.
Kepala SD Muh PK Banyudono, Pujiono, mengapresiasi kegiatan ini sebagai bagian dari upaya memperkuat karakter siswa. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam pendidikan berbasis kearifan lokal. โKami mendukung penuh kegiatan seperti ini. Semoga sekolah terus menggali potensi budaya lokal tanpa melupakan wawasan global,โ ujarnya.
Kegiatan dimulai sejak pagi dengan sesi murajaah bersama dan shalat duha. Semua siswa, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6, mengikuti rangkaian pembukaan ini dengan khidmat. Menurut Rochmiyatun selaku penanggung jawab kegiatan, sesi ibadah tersebut bertujuan menanamkan nilai spiritual serta membiasakan siswa untuk mengawali hari dengan aktivitas positif.
โLiburan bukan alasan untuk berhenti belajar. Kami ingin siswa tetap aktif dan bahagia, dengan cara yang menyenangkan,โ ujar Rochmiyatun. Ia menambahkan, permainan tradisional dan jajanan pasar dipilih untuk mendekatkan anak-anak pada budaya bangsa yang kini makin jarang ditemui di kehidupan sehari-hari.
Baca juga, Pendidikan di Era AI: Apakah Guru Akan Digantikan Mesin?
Seusai sesi ibadah, suasana berubah riuh penuh tawa. Para siswa diajak menjajal berbagai dolanan tradisional seperti egrang, gobak sodor, dakon, lompat tali, hingga bakiak. Mereka bermain secara berkelompok dengan semangat dan antusiasme tinggi. Tak hanya menghibur, permainan ini melatih kerja sama, ketangkasan, serta mengenalkan kembali permainan khas anak-anak Indonesia.

Tak kalah menarik, area jajan pasar menjadi pusat perhatian siswa. Berbagai makanan khas nusantara seperti klepon, cenil, gethuk, lupis, dan kue putu disajikan dalam tampilan yang menggoda selera. Kegiatan ini dirancang dalam format market day sederhana, di mana siswa bisa mengenal dan mencicipi aneka kue tradisional yang mulai jarang ditemui di rumah maupun toko modern.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Iin Marlinda, menjelaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan ini merupakan bentuk pembelajaran kontekstual yang terintegrasi. โAnak-anak belajar banyak hal: sejarah budaya, kerja sama tim, rasa ingin tahu, hingga kemandirian. Semua dikemas dalam suasana riang dan penuh makna,โ paparnya.
Tidak hanya siswa yang menikmati kegiatan ini, para guru dan orang tua yang hadir pun tampak antusias. Banyak dari mereka merasa nostalgia melihat permainan dan makanan yang dulu sempat menjadi bagian dari masa kecil mereka.
Acara ditutup dengan kegiatan refleksi bersama, di mana siswa diajak menyampaikan kesan dan pelajaran yang mereka dapatkan. Sebagian besar menyebut kegiatan ini sebagai pengalaman terbaik selama tahun ajaran berjalan.
โSenang banget main gobak sodor sama teman-teman, apalagi makannya enak-enak,โ kata salah satu siswa kelas 4 dengan semangat.
Kontributor : Pujiono
Ass Editor : Ahmad; Editor :ย M Taufiq Ulinuha