
PWMJATENG.COM, Surakarta – Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mencatatkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Mereka berhasil meraih Gold Medal dan Special Award: Best Presentation dalam ajang Global Youth Innovators Competition (GYIC) 2025 berkat inovasi Nutri-Flour W2W (Waste to Wellness), sebuah solusi cerdas untuk mengatasi masalah stunting sekaligus memanfaatkan limbah makanan.
Salah satu anggota tim, Salsabila Khoirun Nisa, mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat UMS, menjelaskan bahwa Nutri-Flour W2W merupakan konsep inovatif berupa tepung tinggi gizi hasil olahan sisa makanan yang aman dikonsumsi anak-anak.
“Nutri-Flour W2W bukan hanya produk pangan alternatif, namun juga dilengkapi dengan aplikasi edukatif yang menyediakan artikel, video, jurnal kesehatan, hingga daftar UMKM yang menjadi mitra penjualan,” ujar Salsabila, Kamis (31/7).
Aplikasi ini dirancang untuk memadukan edukasi gizi dan pemberdayaan ekonomi lokal. Menurutnya, inovasi ini berangkat dari kepedulian tim terhadap dua persoalan serius di Indonesia, yaitu tingginya angka stunting sebesar 21,5% dan jumlah food waste domestik yang mencapai 14,73 juta ton per tahun.
Tim UMS yang memenangkan kompetisi ini terdiri dari Arief Surya Adhi (Prodi Akuntansi), Dizzo Violeta (Teknik Informatika), dan Salsabila Khoirun Nisa (Kesehatan Masyarakat), dengan Windi Wulandari sebagai dosen pembimbing. Windi turut memberi arahan strategis dan literatur ilmiah yang memperkuat dasar pengembangan inovasi.
Baca juga, Memberikan Makanan Bergizi bagi Anak, Wajibkah?
Dalam proyek ini, Dizzo bertanggung jawab atas pengembangan aplikasi dan sistem digital, Arief menyusun strategi bisnis dan keberlanjutan finansial, sementara Salsabila meneliti aspek gizi dan kesehatan produk.
Menariknya, ide Nutri-Flour W2W muncul dari obrolan santai di kedai kopi pada Februari 2025. Gagasan itu diperkuat oleh pengalaman mereka di sejumlah kompetisi internasional, seperti di Semarang dan Bangkok.

Kompetisi GYIC 2025 yang diselenggarakan oleh Exalter Students diikuti oleh berbagai tim dari seluruh dunia. Tim UMS terlebih dahulu mengirimkan proposal Innovation Model Canvas pada awal Juli. Setelah lolos seleksi, mereka mempresentasikan proyek dalam bahasa Inggris di hadapan dewan juri internasional secara daring pada 26–27 Juli 2025.
Meski masih pada tahap pengembangan awal, tim UMS telah merancang uji coba terbatas (pilot project) yang akan dilakukan bersama Laboratorium Fakultas Ilmu Kesehatan UMS. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa Nutri-Flour aman dikonsumsi sebelum dipasarkan lebih luas.
Menurut Salsabila, ajang ini memberikan wawasan baru tentang berbagai solusi inovatif dari negara lain. Namun, ia menilai bahwa Nutri-Flour W2W unggul karena memadukan tiga aspek sekaligus: inovasi pangan, teknologi digital, dan pemberdayaan UMKM.
Salsabila menegaskan bahwa dukungan dosen pembimbing sangat penting dalam memperkuat arah dan fokus inovasi. Windi bahkan mendorong kolaborasi dengan LSM Gita Pertiwi, yang selama ini bergerak di bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami sangat bangga bisa membawa nama UMS dan Indonesia di ajang internasional. Kemenangan ini bukan hanya milik kami, tetapi juga milik seluruh civitas akademika UMS dan generasi muda Indonesia yang percaya bahwa inovasi bisa mengubah dunia,” ujar Salsabila penuh semangat.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha