PWMJATENG.COM, Temanggung – GOR Bambu Runcing Kabupaten Temanggung baru saja menjadi saksi penyelenggaraan festival olahraga tradisional yang mengguncang kota. Kolaborasi antara Program Studi Pendidikan Olahraga (POR) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Pengurus Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Kowangan Temanggung berhasil menyelenggarakan acara meriah ini.
Festival yang digelar bertujuan memberikan wawasan dan cinta olahraga tradisional kepada pelajar SMP/Sederajat se-Kabupaten Temanggung. Inisiatif yang dilakukan oleh Dosen Prodi POR UMS, Agam Akhmad Syaukani, M.Ed., sukses besar dan menjadi kegiatan pertama yang diselenggarakan oleh PCPM Kowangan.
Dalam konferensi persnya, Agam Akhmad Syaukani, M.Ed., menyatakan kegembiraannya, “Alhamdulillah kegiatan ini bisa berjalan dengan sukses, PCPM Kowangan berhasil mengemas acara ini dengan meriah dan mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung suksesnya kegiatan ini.”
Festival ini tidak hanya mempertandingkan berbagai perlombaan olahraga tradisional, tetapi juga menampilkan pertunjukan seni yang memukau dari mahasiswa Prodi POR dan siswa-siswi Muhammadiyah Temanggung. Pencak Silat, musik Angklung, dan tarian Topeng Ireng menjadi daya tarik tersendiri, semakin memeriahkan suasana.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 14 Desember 2023 lalu ini bertujuan utama untuk melestarikan dan mempromosikan keberagaman olahraga tradisional sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia.
Baca juga, Moderasi Islam: Memelihara Keseimbangan Lingkungan (1)
Muhammad Farhan, Ketua PCPM Kowangan sekaligus ketua panitia Festival Olahraga Tradisional, menyampaikan apresiasi untuk UMS selaku lembaga mitra dan pendamping kegiatan. “Terima kasih atas kontribusi aktif dari UMS, khususnya Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) yang diwakili oleh Dosen Prodi Pendidikan Olahraga, Bapak Agam. Mereka telah membantu PCPM Kowangan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ini. Harapan kami melalui kegiatan ini, semangat rekan-rekan di PCPM Kowangan bisa bertambah untuk melaksanakan program-program kerja yang akan datang,” ucap Muhammad Farhan dengan tulus.
Sebanyak 19 tim sekolah turut ambil bagian dalam perlombaan olahraga tradisional, memperebutkan juara pada nomor lomba Egrang, Terompah Panjang, dan Lari Balok. Sementara olahraga Hadang dan permainan Dakon ditampilkan dalam laga eksebisi yang memukau.
Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan babak penyisihan hingga final yang berlangsung hingga sore hari. Puncak acara ditutup dengan eksebisi. Peserta yang meraih juara berhak mendapatkan uang pembinaan, trophy, dan piagam penghargaan.
Pemenang Festival Egrang Putra dan Putri serta Terompah Putra dan Putri masing-masing menghasilkan sekolah-sekolah berprestasi dari Kabupaten Temanggung. Festival ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, melainkan juga sarana memupuk semangat kebersamaan dan kecintaan pada olahraga tradisional di kalangan pelajar.
Kontributor : Fika Annisa
Editor : M Taufiq Ulinuha
