PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sukses meraih pendanaan Skim Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) 2024. Dari delapan proposal yang berhasil mendapatkan pendanaan, UMS dinobatkan sebagai peringkat pertama di antara Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Indonesia oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM).
Skema KATALIS merupakan penelitian dalam bentuk konsorsium yang terdiri dari 3-4 tim peneliti dari perguruan tinggi yang berbeda. Inisiatif baru ini bertujuan untuk mendukung kolaborasi penelitian bagi dosen di Indonesia. Setiap tim penelitian akan bekerja sama dengan tim lain, baik secara nasional maupun internasional. Tema penelitian ditentukan oleh DRTPM dan setiap tim akan melakukan penelitian sesuai tema tersebut. Dana bantuan yang disediakan mencapai Rp150 juta per proposal tim konsorsium untuk penelitian monotahun.
Ketua Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) UMS, Sri Sunarjono, menjelaskan bahwa pendanaan Skema KATALIS sangat terkait dengan Catur Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang penelitian. “Peneliti harus berkolaborasi dengan 3 hingga 4 perguruan tinggi lain sehingga membentuk konsorsium,” ujar Sri Sunarjono, yang akrab disapa Nono, pada Senin (29/7).
Baca juga, Akidah Muhammadiyah Bercorak Modernis
Dengan delapan proposal Skema KATALIS yang lolos pendanaan, UMS berhasil menempatkan diri sebagai yang pertama di tingkat nasional untuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). “Alhamdulillah, UMS menduduki peringkat 1 Skema KATALIS ini. Secara umum, total pendanaan DRTPM menempatkan UMS sebagai peringkat pertama di antara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia,” jelas Nono.
Tidak hanya menduduki peringkat pertama di antara PTS, UMS juga menjadi satu-satunya PTS yang masuk lima besar dalam Skema KATALIS. Nono mengucapkan terima kasih atas partisipasi para peneliti UMS. “Alhamdulillah, kita bisa unggul dari beberapa Perguruan Tinggi Negeri, tentu wajib kita syukuri. LRI mengucapkan terima kasih banyak atas partisipasi para peneliti, karena tanpa mereka, LRI tidak ada apa-apanya,” tambahnya.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan luar biasa dari UMS, termasuk motivasi dan fasilitas yang diberikan kepada LRI UMS untuk mendampingi peneliti. “Keberhasilan ini merupakan keberhasilan bersama. Terima kasih juga atas dukungan luar biasa dari UMS,” pungkas Nono.
Kontributor : Yusuf
Editor : M Taufiq Ulinuha