PWMJATENG.COM, Banyumas – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) telah meluncurkan inovasi terbaru mereka, “Boneka Kisanak”. Alat ini dirancang untuk membantu mengalihkan perhatian anak dan mengurangi nyeri saat pemasangan infus.
Boneka Kisanak, yang merupakan hasil dari Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dirancang khusus untuk membantu mengatasi rasa sakit pada anak-anak. Dosen pembimbing tim, Sri Suparti, menjelaskan bahwa standar penatalaksanaan nyeri melibatkan terapi farmakologi dan nonfarmakologi. “Manajemen nyeri nonfarmakologi meliputi berbagai teknik distraksi, seperti distraksi visual, pendengaran, pernapasan, dan intelektual,” ujarnya, Senin (5/8/24).
Sri Suparti menambahkan, “Kami berinisiatif menciptakan alat distraksi nyeri berupa boneka berkarakter beruang yang kami beri nama ‘Kisanak’. Boneka ini dirancang khusus untuk membantu mengurangi nyeri saat pemasangan infus anak.”
Ketua tim, Yoga Prasetyo Utomo, menjelaskan bahwa ide Boneka Kisanak muncul setelah mereka melihat ketakutan anak-anak saat menjalani prosedur medis. “Banyak anak-anak yang merasa takut saat bertemu perawat atau dokter, serta melihat peralatan medis. Kami merasa perlunya alat khusus untuk membantu menurunkan skala nyeri dan mengurangi trauma pada anak-anak,” ungkap Yoga.
Baca juga, Pro, Kontra, Dialog, dan Kompromi Ala Muhammadiyah
Boneka Kisanak diciptakan dengan fitur khusus seperti perekat di bagian kaki dan kantong beresleting untuk meletakkan speaker. Terbuat dari kain kulit sintetis kedap air, boneka ini mudah dibersihkan dan dirawat. Selain itu, Boneka Kisanak juga telah tercatat secara Hak Kekayaan Intelektual dalam kategori Hak Cipta dan telah melewati serangkaian Uji Ahli serta Uji Klinik.
Sejak diluncurkan pada 1 Juli 2024, Boneka Kisanak dapat dibeli baik secara offline maupun online melalui platform seperti Shopee, TikTok Shop, dan Tokopedia dengan harga Rp110.000. Untuk mempermudah pembelian, boneka ini dapat diakses melalui media sosial dan akun marketplace resmi tim Boneka Kisanak. Petunjuk penggunaan disertakan dalam bentuk leaflet di dalam kemasan, dan informasi lebih lanjut tersedia di website resmi tim di linktr.ee/boneka_kisanak.
“Dengan adanya Boneka Kisanak, diharapkan proses pemasangan infus pada anak dapat menjadi lebih nyaman, mengurangi nyeri, rasa takut, dan trauma,” pungkas Sri Suparti. Inovasi ini menunjukkan bagaimana kreativitas dan kepedulian mahasiswa dapat menghadirkan solusi nyata bagi masalah kesehatan masyarakat. Boneka Kisanak menjadi contoh konkret dari penerapan ide inovatif dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak di lingkungan medis.
Editor : M Taufiq Ulinuha