Hajriyanto Y Thohari : Ummat Muhammadiyah Jangan Menjadi Manusia Sontoloyo
KENDAL – Muhammdiyah melalui Muktamar ke 47 di Makassar mencanangkan gerakan Islam berkemajuan, yaitu ummat Muhammadiyah yang senantiasa taat untuk menjalankan Islam dan mengikuti perkembangan zaman, demikian kata wakil ketua PP Muhammadiyah, Drs. H. Hajriyanto Y. Thohari, MA pada pengajian hari berMuhammadiyah di Boja, Kendal Ahad (25/9). Kegiatan tersebut diawali dengan prosesi pelantikan Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Aisyiyah dan Nasiatul Aisyiyah Boja. Kepada pimpinan yang baru beliau berharap mampu melaksanakan kegiatan berkemajuan yang dilandasi wawasan keilmuan luas, berfisik sehat dan kuat,.
“ Pemimpin Muhammadiyah itu harus kuat, perkasa, dan memiliki wawasan keilmuan yang luas, dalam istilah alqur’an disebut basthotan fil ‘ilmi wal jism, yaitu memiliki anugerah ilmu pengetahuan yang luas dan fisik yang kuat ” jelasnya seraya mengutip ayat al qur’an surat al baqarah ayat 247.
“ Kita jadikan Islam sebagai sumber kemajuan, yang didalamnya senantiasa patuh, taat dan tawakal kepada Allah “ tuturnya lebih lanjut . Menurut beliau ummat Muhammadiyah adalah ummat yang memiliki kemajuan, amanah, dan cerdas.
“ Muhammadiyah didirikan senantiasa untuk mengikuti peredaran zaman, berkemajuan. Jangan menjadi ummat yang konyol, tidak beres, dan bodoh, atau istilah jawa disebut manusia Sontoloyo “ katanya. “ Manusia sontoloyo adalah kelompok jumud, menolak kemajuan dan tidak bermanfaat di tengah – tengah masyarakat,” tutur beliau, “ maka Muhammadiyah harus menghindari dan bebas dari manusia sontoloyo “ tegasnya.
Hari berMuhammadiyah tersebut diselenggarakan bersamaan dengan pemasangan atap (genteng) gedung ruang inap kelas 2 RS PKU Muhammadiyah Boja. Penyerahan genteng dilakukan secara simbolis oleh wakil ketua PP Muhammadiyah, Drs. H. Hajriyanto Y Thohari, MA kepada ketua panitia pembangunan, Wiji Ahmanto, S.Pd, Dip.Kmd didampingi oleh ketua PDM Kendal, H. Muslim disaksikan oleh Kapolsek Boja, Ajun Komisaris Polisi Winarno Panji Kusumo, dan ratusan jamaah pengajian yang hadir.
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kendal, dr Widodo Moch Sutomo, MM dalam sambutan tertulis yang disampaikan sekretaris, Hj Arifani Sa’adah, SH, MM mengatakan, dibangunya amal usaha Muhamadiyah di bidang kesehatan diharapkan mampu memberi manfaat bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Kementerian Kesehatan meminta kepada Muhammadiyah melalui MPKU yang mengelola Amal Usaha Muhammadiyah untuk siap melaksanakan 5 isu kesehatan, yaitu peningkatan status kesehatan pada setiap kelompok, peningkatan status gizi, pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular, penguatan sistem kesehatan, serta peningkatan akses pelayanan kesehatan. ( A. Gofur/MPI Kendal )