Berita

Haedar Nashir: Politik Partisan Bukan Wilayah Muhammadiyah

PWMJATENG.COM – Di tengah-tengah hingar bingar dinamika politik kebangsaan, Muhammadiyah senantiasa istikamah menjadi mitra Pemerintah. Bukan sebagai bagian yang pro dengan Pemerintah atupun kontra, melainkan sebagai mitra kritis Pemerintah. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, tiga tahun lalu mengingatkan segenap warga dan kader Muhammadiyah untuk senantiasa menjaga kemurnian gerakan Muhammadiyah dalam peresmian Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dramaga dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Institut Pertanian Bogor (IPB), Ahad (28/3/21).

Dalam kesempatan tersebut, Haedar Nashir mengingatkan seluruh kader dan warga Muhammadiyah tentang pentingnya mempertahankan kemurnian gerakan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah kultural (muwajahah), bukan sebagai gerakan reaksioner (mu’aradhah). Ia menyoroti bahaya fanatisme politik yang dapat mengaburkan objektivitas dalam menanggapi berbagai masalah.

“Ada kecenderungan partisan dan intifadha. Partisan itu kan sebenarnya bukan wilayah Muhammadiyah. Kalau mau berpolitik harus lewat parpol, makanya kita dorong kader-kader kita ke politik, jangan di Muhammadiyah,” tuturnya.

Baca juga, Mengapa Paham Salafi Mudah Masuk di Muhammadiyah?

Haedar Nashir juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya intensitas fanatisme politik di kalangan beberapa anggota Muhammadiyah yang sering kali mengarah pada reaksi yang tidak produktif terhadap isu-isu politik sesaat. Ia menekankan perlunya Muhammadiyah kembali pada pedoman-pedoman dasarnya yang mengedepankan amar ma’ruf nahi munkar dengan pemahaman yang mendalam, tidak sekadar secara tekstual.

“Saat ini, kita sering melihat diskusi politik yang panas di grup WhatsApp Muhammadiyah, sementara fokus pada dakwah dan pendidikan, yang menjadi misi utama Muhammadiyah, terkadang tersisihkan,” ungkapnya.

Haedar Nashir mengingatkan agar Muhammadiyah tidak terjebak dalam dinamika politik yang mengganggu fokus pada dakwah dan pemberdayaan masyarakat. Ia menegaskan perlunya Muhammadiyah tetap menjadi pilar kemanusiaan, pembebasan, dan iman dalam menyikapi perubahan zaman.

“Dakwah Muhammadiyah haruslah membawa pencerahan dan ilmu yang mendalam, serta diimplementasikan melalui strategi yang bijaksana,” tutupnya.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE