AUMBerita

Guru Berpakaian Adat, Siswa MI Muhammadiyah Singasari Disambut Penuh Warna di Hari Sumpah Pemuda

PWMJATENG.COM, Banyumas – Suasana gerbang MI Muhammadiyah Singasari pada Selasa (28/10/2025) tampak jauh lebih meriah dari biasanya. Jika setiap pagi para guru menyambut siswa dengan senyum hangat dan sapaan ramah, kali ini pemandangan itu berubah menjadi lautan warna-warni budaya Nusantara. Para guru tampil mengenakan pakaian adat lengkap dengan hiasan kepala serta aksesoris khas daerah masing-masing.

Kehadiran mereka langsung mencuri perhatian siswa yang baru datang ke madrasah. Tawa riang dan sorak gembira terdengar di sepanjang gerbang sekolah. Anak-anak tampak antusias menyapa para guru yang berpenampilan unik dan menawan. Suasana penuh semangat kebangsaan pun menghangatkan pagi itu.

Kegiatan penyambutan dengan busana adat ini merupakan bagian dari rangkaian Semarak Bulan Bahasa sekaligus peringatan Hari Sumpah Pemuda di MI Muhammadiyah Singasari. Selain penyambutan istimewa tersebut, pihak madrasah juga menggelar upacara bendera, lomba membaca teks Sumpah Pemuda, dan pentas seni bertema kebangsaan. Seluruh kegiatan diikuti siswa dari kelas I hingga VI dengan antusias tinggi.

Dalam lomba membaca teks Sumpah Pemuda, para siswa menampilkan ekspresi terbaik mereka. Dengan suara lantang dan penuh penghayatan, mereka mengucapkan setiap kalimat sumpah yang pernah diikrarkan para pemuda 97 tahun silam. Penampilan mereka menggugah semangat nasionalisme seluruh warga madrasah yang hadir menyaksikan.

Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)

Sementara itu, pentas seni menjadi ajang bagi siswa menampilkan kreativitas. Tari tradisional, lagu perjuangan, hingga puisi bertema cinta tanah air ditampilkan dengan penuh semangat. Madrasah pun seolah menjelma menjadi panggung kebhinekaan, menampilkan betapa kayanya budaya bangsa yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Kepala MI Muhammadiyah Singasari, Khotimah Rahayuningsih, dalam amanat upacara menyampaikan bahwa semangat para guru yang mengenakan pakaian adat menjadi contoh nyata bagi siswa untuk mencintai budaya bangsa. Ia mengajak seluruh siswa agar menjadikan momentum Sumpah Pemuda sebagai pengingat pentingnya menjaga persatuan dan menghargai keberagaman.

“Melalui peringatan Sumpah Pemuda, mari kita kobarkan kembali semangat persatuan, kreativitas, dan prestasi. Jadilah generasi yang menghargai bahasa, budaya, dan perjuangan para pendahulu kita,” ujarnya dengan penuh semangat.

Ia menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan bentuk nyata pendidikan karakter dan cinta tanah air. Menurutnya, dengan cara seperti ini siswa dapat belajar menghargai perbedaan sekaligus memahami nilai persatuan yang terkandung dalam ikrar Sumpah Pemuda.

Seluruh rangkaian acara berlangsung penuh keceriaan dan keakraban. Para guru, siswa, serta orang tua yang hadir tampak menikmati setiap momen. Di akhir kegiatan, seluruh warga madrasah berfoto bersama dengan pakaian adat masing-masing, menandai kebersamaan yang erat dalam bingkai keberagaman.

Kontributor : Muttami
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE