
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui cabang olahraga pencak silat dalam ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (POMPROV) Jawa Tengah 2025. Empat medali berhasil dibawa pulang, sekaligus menjadi bekal untuk melangkah ke tingkat nasional.
Tim pencak silat UMS tampil gemilang dengan raihan satu emas, satu perak, dan dua perunggu. Rayhana Maulida Syakiroh menyumbangkan medali emas, sementara Muhammad Abdullah Azzam merebut perak. Pasangan Dika Dwi Pratama Putra dan Diky Tri Nugroho Putro menambah koleksi medali dengan torehan perunggu di kategori seni jurus ganda putra.
Keberhasilan ini bukan diraih secara instan. Kepala Pelatih Pencak Silat UMS, Nur Subekti, menjelaskan bahwa peningkatan performa atlet terjadi berkat pembinaan sistematis dan terarah.
“Dari sisi fisik, teknik, hingga strategi, ada perkembangan yang signifikan. Hanya saja aspek mental masih jadi pekerjaan rumah karena latar belakang tiap atlet berbeda, ada yang baru belajar dari nol,” terang Nur Subekti saat ditemui seusai pertandingan.
Program latihan para atlet dirancang berbasis pendekatan sport science. Latihan dilakukan dengan sistem training center non-sentralisasi, menyesuaikan jadwal akademik mahasiswa.
“Kami tetap memperhatikan jadwal pemulihan agar atlet tidak mengalami overtraining. Tantangan terbesarnya adalah menjaga konsistensi, apalagi jika berdekatan dengan agenda kampus seperti pawai atau kegiatan lain,” tambahnya.
Kolaborasi lintas bidang menjadi kekuatan utama dalam pembinaan atlet. Selain pelatih inti, pelatihan juga melibatkan tenaga ahli dari Program Studi Pendidikan Jasmani, seperti Anugerah yang fokus pada aspek strength and conditioning.
“Koordinasi pelatih, asisten, dan dosen pendamping berjalan baik. Ini yang membuat proses latihan jadi lebih solid,” jelas Subekti, yang juga menjabat sebagai Kaprodi Pendidikan Jasmani FKIP UMS.
Dukungan UMS terhadap pengembangan olahraga mahasiswa juga dinilai sangat kuat. Menurut Subekti, kampus menyediakan anggaran pembinaan, fasilitas latihan, hingga kesempatan uji tanding.
Baca juga, Dahsyatnya Hari Kiamat Dibongkar! Ini Peringatan Allah dalam Surat Al-Haqqah
“Gedung Smart Center UMS jadi tempat strategis bagi pengembangan atlet. Di sana mereka bisa berlatih dengan lebih intensif,” ujarnya.
Usai sukses di POMPROV, UMS kini mempersiapkan atlet terbaik menuju POMNAS 2025. Beberapa nama sudah masuk radar, seperti Rayhana, Kirana, Maliki, dan Aryo Seno yang saat ini masih dalam tahap pemantauan.
“Meski sudah juara di POMPROV, masih ada tahapan seleksi dari BAPOMI Jawa Tengah. Jadi prosesnya masih terus berlanjut,” katanya.

Nur Subekti juga mengajak mahasiswa UMS untuk mencintai pencak silat, khususnya Tapak Suci, sebagai warisan budaya yang sarat nilai-nilai Islam.
“Tapak Suci bukan sekadar olahraga. Ini juga sarana dakwah dan pengembangan karakter. Tidak harus jadi atlet, bergabung sebagai bagian komunitas pun sangat bermanfaat,” ungkapnya.
Rayhana Maulida Syakiroh, peraih medali emas, membagikan pengalaman latihannya menjelang kompetisi. Ia mengaku menjalani latihan rutin setiap hari yang mencakup aspek fisik, teknik, dan mental.
“Jelang pertandingan, latihan lebih fokus pada sparring dan evaluasi teknik. Tujuannya agar saya siap sepenuhnya saat turun di arena,” ujar Rayhana.
Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada pelatih, kampus, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan, baik moril maupun materiil. Menurutnya, dukungan dari UMS sangat penting dalam membangun rasa percaya diri.
“UMS memberi ruang bagi mahasiswanya untuk berkembang, tidak hanya di bidang akademik, tapi juga non-akademik. Itu yang membuat saya semangat,” kata Rayhana.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha