
PWMJATENG.COM, Banyumas – Generasi Z tak tinggal diam menghadapi krisis lingkungan. Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sukses menggelar Seminar Nasional Chemical Engineering Annual Competition (ChEACo) 2025, Kamis (12/6). Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi edukatif yang melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas, dengan fokus pada inovasi pengelolaan sampah berbasis solusi alam.
Mengangkat tema “The Role of Gen Z: Innovation in Chemical Science and Technology with Nature-Based Solution Aims for 3P (People, Planet, and Profit) in the Scope of SDGs,” seminar ini diselenggarakan di Aula Syamsuhadi, Gedung A.R. Fachrudin, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber nasional: Yenny Meliana, Kepala Riset Kimia BRIN, dan Syaihun dari DLH Banyumas.
Dalam paparannya, Syaihun menjelaskan praktik pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) BLA Banyumas. Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui sistem pengolahan terpadu.
Sementara itu, Yenny Meliana menyoroti strategi circular innovation dalam pengembangan kimia ramah lingkungan. Ia menekankan perlunya mengurangi penggunaan plastik konvensional dan menggantinya dengan bahan berbasis biomassa yang lebih ramah lingkungan.
Ketua pelaksana ChEACo 2025, Sefina Dwi Purwanti, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan menanamkan semangat berpikir kritis dan kreatif kepada generasi muda. “Kami ingin mahasiswa dan pelajar menyadari bahwa masa depan lingkungan sangat bergantung pada inovasi dan kolaborasi lintas sektor,” ujarnya saat dikonfirmasi usai acara.
Baca juga, Menjaga Keharmonisan Keluarga: Pelajaran dari Dakwah Nabi dan Realitas Kekinian
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III Fakultas Teknik dan Sains UMP, Abid Yanuar Badharudin, M.Kom. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan misi UMP dalam mencetak lulusan berkarakter dan peduli lingkungan.
Tak berhenti di seminar, rangkaian kegiatan juga mencakup kunjungan edukatif ke TPST Kalibagor, Banyumas. Lokasi ini dipilih karena telah menjadi TPST percontohan tingkat ASEAN dengan sistem pengelolaan berkelanjutan.

“Banyak peserta berasal dari daerah sekitar, dan ini menjadi momen yang tepat untuk memperkenalkan salah satu fasilitas pengelolaan sampah terbaik di Asia Tenggara,” ujar Danda, Koordinator Divisi Acara ChEACo 2025.
Selama kunjungan, peserta diajak melihat langsung proses pengelolaan sampah mulai dari budidaya maggot, pemilahan sampah organik dan anorganik, hingga operasional pabrik daur ulang plastik. Kepala UPT TPST Kalibagor turut memberikan pemaparan mengenai skema kerja dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah.
ChEACo 2025 diikuti oleh 17 tim dari berbagai provinsi, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan Selatan. Peserta terdiri dari siswa SMA sederajat dan mahasiswa, menciptakan sinergi lintas jenjang dalam edukasi lingkungan.
Dengan mengusung semangat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) 2030, HMTK UMP berharap kegiatan ini mampu menjadi wadah bagi generasi muda untuk memperkuat peran sebagai agen perubahan. “Ini adalah bukti nyata bahwa Gen Z memiliki potensi besar dalam membawa perubahan, terutama dalam pengelolaan limbah dan pelestarian lingkungan,” pungkas Sefina.
Kontributor : Tegar
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha