BeritaPWM Jateng

Gelar Syukuran Milad ke-116, Anggota PWM Jateng Tumpengan bersama Puluhan Karyawan

PWMJATENG.COM, Semarang – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggelar tasyakuran dalam rangka memperingati Milad ke-116 Muhammadiyah pada Rabu (4/6/2025), bertepatan dengan 8 Zulhijah 1446 H. Acara berlangsung khidmat dan penuh kekeluargaan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jawa Tengah.

Kegiatan diawali dengan pengajian yang dihadiri seluruh anggota PWM Jawa Tengah dan karyawan di lingkungan Gedung Dakwah. Suasana hangat terlihat sejak awal, menandai semangat kebersamaan dan komitmen persyarikatan untuk terus berkontribusi bagi umat dan bangsa.

Beberapa tokoh penting PWM Jawa Tengah turut hadir, antara lain Wakil Ketua PWM Jateng M Abdul Fattah Santoso, Zakiyuddin Baidhawy, Masrukhi, Rozihan, Jumari, Ibnu Hasan, dan Ahmad Hasan Asy’ari Ulama’i. Sekretaris PWM Jawa Tengah Dodok Sartono juga turut menyemarakkan acara.

Dalam sesi pengajian, Ibnu Hasan yang menjadi narasumber menyampaikan refleksi atas perjalanan panjang Muhammadiyah. Ia menekankan bahwa usia ke-116 secara hijriah menjadi momentum penting untuk memperkuat konsolidasi organisasi dan menjawab tantangan zaman.

“Digitalisasi dan internasionalisasi Muhammadiyah bukan sekadar wacana, tapi sudah menjadi keputusan resmi sejak Muktamar ke-48. Ini harus segera diimplementasikan secara nyata di semua tingkatan,” tegasnya.

Menurutnya, Muhammadiyah harus mampu mengadopsi teknologi informasi secara optimal agar dakwah Islam berkemajuan bisa menjangkau lebih luas. Ia juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas negara dalam memperkuat eksistensi Muhammadiyah secara global.

Baca juga, Peran Muslim dalam Menangkal Hoaks dan Berita Palsu di Media Sosial

“Jika kita ingin Muhammadiyah tetap relevan dalam dunia modern, maka semua kader dan struktur organisasi harus siap bertransformasi. Kita tidak bisa lagi bertahan dengan cara-cara lama,” jelasnya.

Ibnu Hasan juga mengajak peserta untuk menjadikan Milad kali ini sebagai sarana evaluasi dan perencanaan strategis. “Milad bukan sekadar seremonial. Ini momen muhasabah dan penyusunan langkah konkret agar Muhammadiyah tidak tertinggal dalam pusaran perubahan dunia,” ujarnya.

Tasyakuran ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Rozihan. Seluruh peserta larut dalam suasana khidmat dan penuh haru, memanjatkan doa untuk kemajuan Muhammadiyah serta bangsa Indonesia. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama, menambah kehangatan acara.

Wakil Ketua PWM Jateng Zakiyuddin Baidhawy menyampaikan bahwa kegiatan ini sekaligus untuk menyegarkan semangat kebersamaan antarpimpinan dan karyawan. “Kita ingin meneguhkan kembali bahwa semangat berjamaah dan gotong royong adalah kekuatan utama Muhammadiyah,” katanya.

Ia berharap, semangat yang tumbuh dalam tasyakuran ini bisa menjadi energi positif dalam menjalankan program-program besar Muhammadiyah ke depan. “Terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang makin kompleks, kita tidak boleh kehilangan arah dan tujuan,” tandasnya.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE