Gelar Rakor, PDM dan PDA se-Kedu Komitmen Akselerasikan Dakwah ke Akar Rumput

PWMJATENG.COM, Kebumen – Gedung Dakwah Muhammadiyah Gombong menjadi saksi pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) se-Karesidenan Kedu, Ahad (1/6/2025) bertepatan dengan 5 Zulhijah 1446 H. Rakor ini dihadiri oleh enam PDM dari Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, Temanggung, Wonosobo, dan Kebumen.
Ketua PDM Kebumen, Joko Purnomo, membuka acara dengan ucapan selamat datang kepada para peserta. Ia menekankan pentingnya forum ini sebagai ruang strategis untuk menakar progres Key Performance Indicator (KPI) yang menjadi tolok ukur kinerja Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di tingkat daerah.
“Rakor ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi momentum untuk memperkuat sinergi dakwah dan mempererat kolaborasi antar-daerah,” tegas Joko.

Bambang Wen, Koordinator PDM se-Kedu Raya sekaligus Ketua PDM Wonosobo, dalam sambutannya mengajak seluruh peserta untuk merenungkan makna 1 Juni yang diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Ia menyebutkan bahwa nilai-nilai kebangsaan tidak terlepas dari kontribusi tokoh Muhammadiyah.
“Semangat dakwah harus terus menyala. KPI jangan hanya menjadi formalitas, tetapi benar-benar menjadi instrumen perubahan,” serunya.

Rakor juga dihadiri jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, yaitu Dodok Sartono, Abduh Hisyam, dan Jumari. Dalam sesi pengarahan, Dodok Sartono menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap capaian KPI masing-masing PDM dan PDA.
“Kami sedang menyusun KPI untuk PWA. Ini nantinya akan dibina dan disosialisasikan ke seluruh PDA agar gerakan lebih terukur dan sistematis,” kata Dodok.
Baca juga, Kurban: Manifestasi Kepasrahan Total kepada Allah SWT
Dengan gaya khas dan semangat tinggi, Dodok menyampaikan arahannya menggunakan analogi rumus fisika. Ia menjelaskan, menggerakkan organisasi bisa disamakan dengan rumus usaha, W = F x S. Artinya, keberhasilan dipengaruhi oleh kekuatan usaha dan seberapa jauh langkah yang diambil.
“Kalau tidak ada pergerakan, ya hanya gaya yang tersisa. Maka, kita harus bergerak,” ujarnya.
Ia juga membahas soal momentum organisasi yang ia samakan dengan rumus P = m x v. Menurutnya, Muhammadiyah harus memperbesar ‘massa’ dan mempercepat gerakan agar momentum dakwah bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Tak hanya itu, Dodok juga menyinggung hukum kekekalan energi. Ia menyatakan bahwa energi yang keluar akan sama dengan energi yang masuk.
“Setiap usaha positif akan membuahkan hasil positif. Itu adalah sunatullah yang harus kita yakini dalam dakwah,” ujarnya menegaskan.
Menutup arahannya, Dodok mengajak peserta untuk memulai setiap langkah dari perspektif akhir. “Niat yang matang akan membuat perjalanan kita lebih terarah,” pesannya.
Setelah pengarahan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dan evaluasi KPI masing-masing daerah secara menyeluruh. Proses ini dipandu langsung oleh Dodok Sartono selaku Sekretaris PWM Jawa Tengah.
PWM Jawa Tengah menegaskan bahwa dua setengah tahun tersisa di periode kepemimpinan saat ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Evaluasi KPI menjadi langkah konkret untuk mendorong percepatan program dan konsolidasi gerakan.
“Kita tidak punya banyak waktu. Maka, seluruh jajaran PDM dan PDA harus tancap gas,” tegas Dodok.
Kontributor : Estria
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha