AUMBerita

Geger di Unimus! Tragedi Satu Kilogram Cacing Jadi Alarm Kesehatan Anak Indonesia

PWMJATENG.COM, Semarang – Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kembali merilis episode terbaru Bincang Unimus pada Jumat (12/9) sore. Episode tersebut mengangkat tema yang membuat publik terhenyak, berjudul “Tragedi Satu Kilogram Cacing: Alarm Kesehatan Anak-anak Indonesia”. Topik ini menyoroti kematian tragis seorang balita bernama Raya akibat penyakit cacingan.

Podcast yang ditayangkan di kanal YouTube resmi Unimus Semarang itu menghadirkan Prima Trisna Aji, dosen Program Studi Spesialis Medikal Bedah Unimus, sebagai narasumber. Acara dipandu Muhammad Reza Pahlevi, Duta Unimus Semarang, dengan arahan sutradara Anggri WD hingga acara selesai. Format dialog interaktif yang dikemas ringan membuat isu kesehatan serius ini mudah dipahami oleh publik.

Dalam perbincangan, Prima menegaskan kasus yang menimpa Raya tidak bisa dianggap sekadar persoalan medis. Ia menyebut hasil pemeriksaan menemukan hampir satu kilogram cacing di tubuh balita tersebut.

“Kematian ini adalah tragedi kemanusiaan, bukan sekadar tragedi medis. Ada unsur kelalaian yang menyebabkan seorang anak kehilangan nyawanya,” tegas Prima.

Ia menambahkan, tragedi Raya harus menjadi peringatan keras bagi masyarakat dan pemerintah. Menurutnya, isu cacingan sering dipandang remeh, padahal dapat dicegah sejak dini.

“Jangan sampai muncul ‘Raya-Raya’ berikutnya. Jangan menunggu ada korban lagi baru ramai diperbincangkan,” ujarnya.

Opini Prima mengenai kasus ini juga pernah dimuat di Harian Kompas serta pemberitaan PTM Muhammadiyah dan Aisyiyah. Publikasi itu, kata dia, menunjukkan bahwa cacingan bukan hanya isu lokal, tetapi telah menjadi perhatian nasional.

Baca juga, Meneguhkan Ideologi Islam Berkemajuan: Tafsir Dorong Kekuatan Politik yang Mandiri

Selain menyoroti kasus Raya, Prima menyampaikan refleksi pribadi terkait peran seorang dosen. Ia menilai setiap profesi memiliki cara berbeda dalam menyuarakan aspirasi.

“Mungkin mahasiswa bisa turun ke jalan melakukan demonstrasi karena mereka masih muda dan penuh tenaga. Sementara bagi saya, dosen dapat menyuarakan aspirasi melalui opini di media massa. Dengan tulisan, saya bisa menyuarakan kebenaran, memberi edukasi, dan menggerakkan kesadaran publik,” ungkapnya.

Menurut Prima, tragedi ini mencerminkan lemahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan dan pencegahan penyakit cacingan. Ia menegaskan langkah sederhana seperti menjaga sanitasi lingkungan, memberikan obat cacing rutin, serta edukasi kepada orang tua bisa menyelamatkan banyak nyawa anak-anak.

Melalui program Bincang Unimus, pihak kampus berharap masyarakat semakin peduli pada kesehatan anak. Masalah cacingan, yang selama ini kerap dianggap sepele, sejatinya bisa menjadi ancaman serius bila diabaikan.

Program tersebut juga mengajak publik untuk melihat kesehatan anak sebagai tanggung jawab kolektif, tidak hanya dibebankan kepada orang tua, tetapi juga sekolah, tenaga kesehatan, hingga pemerintah.

Podcast lengkap “Tragedi Satu Kilogram Cacing: Alarm Kesehatan Anak-anak Indonesia” dapat disaksikan melalui kanal YouTube Unimus.

Kontributor : Prima
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE