Gali Potensi Pelatih, Kwarda HW Jepara Gelar Jaya Melati 1
PWMJATENG.COM, Jepara – Kwartir Daerah Hizbul Wathan (Kwarda HW) Kabupaten Jepara menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Jaya Melati Satu di SMK Muhammadiyah 4 Jepara, Kecamatan Bangsri, Jepara. Kegiatan ini juga diikuti oleh peserta yang berasal dari Kwartir Daerah Hizbul Wathan Kabupaten Blora dan Pati. Kegiatan berlangsung sejak tanggal 21-25 Desember 2022.
Pelaksanaan kegiatan ini dihadiri oleh PDM Kabupaten Jepara Ramanda H. Sadjiman, S.Pd., MM., M.Pd. dan PCM Bangsri H. Sunarto, S.Ag. beserta jajaran Majelis Dikdasmennya. Selain itu, Jaya Melati Satu Jepara ini dihadiri pula oleh Pimpinan Kwartir Wilayah Jawa Tengah Ramanda Taufiq dan Ramanda Senen Budiarto.
Ketua Kwartir Daerah Hizbul Wathan Jepara Ramanda Choirul Zeid mengemukakan dalam sambutannya bahwa terdapat 37 peserta yang berasal dari perwakilan Qabilah di AUM TK/KB/PAUD, Qabilah AUM SD/SMP/MTs/SMA/SMK se Kabupaten Jepara, Kwarda Blora dan Kwarda Pati.
“Geliat Hizbul Wathan Kwartir Daerah Jepara sangat nampak pergerakannya. Belum terasa keringat para penggerak Hizbul Wathan yang mengurusi Pandu HW PAUD belum lama di perhelatan Jambore se Kabupaten Jepara. Kemudian Kegiatan Orientasi HW PAUD di Blimbingrejo yang diikuti oleh bunda-bunda Paud Bersama ‘Aisyiyah, dan dilanjutkan Pelatihan Jaya Melati satu 21-25 Desember 2022 saat ini,” ucap Choirul.
Selanjutnya ia juga menyampaikan bahwa Kwarda Jepara telah sukses menyelenggarakan Jaya Melati I. Jaya Melati I sebagai jenjang kepelatihan kepanduan pertama dalam Organisasi Otonom di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah.
“Saya berharap dengan adanya pelatihan ini dapat menumbuhkembangkan Gerakan Hizbul Wathan di Kabupaten Jepara dan sekaligus dapat menutup kekurangan pelatih di qabalah-qabilah,” imbuhnya.
Kiprah dan peran besar Jendral Sudirman nampak dalam keterlibatannya secara aktif dalam kepanduan HW ini. Selain meningkatkan pemahamannya tentang ajaran Islam, HW juga mengajarkan kepemimpinan, keterampilan dan kekuatan fisik. Dengan demikian para calon kader Muhammadiyah sudah seharusnya meneladani dan menginspirasi Jendral besar ini.
Baca juga, Ini Dia Lokasi Musywil Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Jawa Tengah
Kepanduan Hizbul Wathan (Padvinder Muhammadiyah) yang didirikan oleh Founding Father Muhammadiyah yakni KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 20 Desember 1918, terinspirasi dari kepanduan Mangkunegaran di Solo.
“Oleh sebab itu, KH. Ahmad Dahlan mendirikan Hizbul Wathan sebagai wadah menggembleng aqidah, pekerti, fisik, mental dan rasa cinta tanah air sebagaimana makna dari Hizbul Wathan adalah pembela tanah air. Berharap Hizbul Wathan dapat melahirkan Sudirman-sudirman dimasa yang akan datang,” ujar H.Sadjiman, S.Pd., MM., M.Pd PDM Jepara saat membuka pelatihan.
Ketua PCM Bangsri H. Sunarto, S.Ag. dalam sambutannya menyampaikan bahwa pergerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kwarda Jepara sepertinya akan makin maju dan hidup.
“Kami selaku PCM Bangsri menyampaikan terima kasih atas penyelenggaraan Pelatihan yang ditempatkan di SMK Mu4ara Bangsri Jepara, semoga kegiatan ini dapat memotivasi perkaderan Muhammadiyah khususnya di Kecamatan Bangsri Jepara,” ujar Ketua PCM Bangsri H. Sunarto, S.Ag.
Materi-materi penting dalam Jaya Melati I ini terkemas dengan metode sangat menarik, menyenangkan dan menantang serta dilaksanakan di alam terbuka. Selain materi penanaman, penguatan dan pembiasaan ibadah, aqidah dan akhlaq, seorang kader harus membiasakan mengawali pagi dengan Qiyamullail, Sunnah Fajar dan Berjamaah Shubuh setiap harinya selama dipelatihan. Apalagi ketika review materi dari awal sampai akhir yang terkemas dengan tadabbur alam, perjalanan menyusuri hutan nan sejuk, sawah yang menghijau, serta halang dan rintang tak terasa lelah, karena dilaksanakan dengan kekuatan berjamaah dan tim yang solid. Walaupun tugas dari pelatih berbentuk sandi-sandi, namun dengan modal kebersamaan mampu terpecahkan tugas yang diberikan oleh pelatih.
Kegiatan di malam terakhir sebelum penutupan esok harinya adalah berkreasi dengan memanfaatkan sarana api unggun. Api unggun hanya sekedar sebagai sarana selain sebagai penghangat tubuh di saat peserta meluapkan rasa gembira dengan berkreasi dalam pentas seni bernuasa religi dengan lantunan ayat suci al Quran.
“Pergerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kwarda Jepara sepertinya akan semakin berkembang dan mencerahkan perkaderan Muhammadiyah lantaran diakhir kegiatan adanya Rencana Tindak Lanjut yang telah disepakati bersama, di antaranya : 1) Peserta Pelatihan Jaya Melati I diwajibkan mendirikan strukturi qabilah di masing-masing AUM, dan menghidupkan dengan kegiatan-kegiatan yang harus dilaporkan ke Kwarda masing-masing, 2) Peserta diwajibkan mengadakan musyawarah membentuk Kwartir Cabang HW di cabangnya berbasis cabang Muhammadiyah, serta menghidupkan bersama seluruh elemen di cabang Muhammadiyah tempat bekerja,” ujar Ketua Kwarda HW Jepara.
Baca juga, Sebelas Pekan Jelang Musywil, Panlih Jaring Calon Anggota PWM Jateng
Tidak berlebihan bila kegiatan Jaya Melati I Hizbul Wathan yang diselenggarakan oleh Kwarda HW Jepara menjadi wasilah untuk mewujudkan generasi tangguh, kokoh aqidah, terampil dan kesatria seperti Jendral Soedirman dan tekad peserta terjaga untuk mengikuti jenjang kepelatihan berikutnya, yaitu Jaya Melati II.
“Peserta diingatkan An Nisa’ ayat 9 Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Melalui Hizbul Wathan inilah kita semua hendaknya bangkit untuk melahirkan generasi Tangguh yang bermanfaat untuk umat, persyarikatan dan bangsa,” ujar Ramanda Taufiq Kwarwil HW Jateng.
Di akhir penutupan sekaligus pengukuhan peserta sebagai pelatih qabalah, Ramanda Taufiq selaku ketua pelatihan menyampaikan surat keputusan kelulusan. dari 37 peserta terdaftar saat pembukaan 37 orang. Terdapat 28 kategori lulus sempurna, 5 lulus bersyarat dan 4 tidak lulus. Peserta yang tidak lulus disebabkan pasca pembukaan tidak kembali hadir sampai penutupan. Sedangkan 5 lulus bersyarat disebabkan ijin tidak ikut beberapa materi karena adanya kepentingan berkaitan dengan kegiatan AUM/Muhammadiyah. Meski demiikian, semua peserta yang lulus tetap wajib menyelesaikan tindaklanjut dengan waktu 3-6 bulan ke depan.
“Sertifikat Peserta akan kami berikan setelah peserta menindaklanjuti Rencana Tindak Lanjut (RTL). Berharap pergerakan Hizbul Wathan di Karesidenan Pati khususnya Jepara tetap istiqomah bergerak tanpa henti. Sungguh berat menjadi kader Hizbul Wathan Muhammadiyah, Ragu dan Bimbang lebih baik pulang”, ujarnya.
Pelatihan Jaya Melati satu ditutup oleh Kwarwil Jawa Tengah Ramanda Senen Budiarto. Beliau menyampaikan setelah 3-6 bulan peserta memimplementasikan RTL, maka selanjutnya berharap alumni jaya melati satu dapat melanjutkan ke jenjang pelantihan lanjutan yaitu jaya melati dua sebagai wujud pendalaman materi sesuai tingkatan golongan masing-masing.
“Dengan demikian akan menjadi Pelatih Ahli Pandu. Atas nama Kwartir Wilayah Hizbul Wathan mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya perkaderan ini,” ujarnya.