Gali Jejak Emas Aisyiyah: LPPA PDA Brebes Latih 45 Kader Menulis Sejarah Organisasi

PWMJATENG.COM, Brebes – Semangat menggali jejak perjuangan Aisyiyah kembali menyala. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Aisyiyah (LPPA) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Brebes menggelar Pelatihan Penulisan Sejarah Aisyiyah pada Ahad (27/7/2025) di Gedung Dakwah Aisyiyah, Brebes. Sebanyak 45 peserta dari Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Brebes turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PDM Brebes Untung Sunoto, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PDM Brebes Lukmanul Hakim, serta Wakil Ketua PDA Brebes Siti Bariroh.
Ketua PDA Kabupaten Brebes, Chunaesih, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif LPPA. Ia menilai pelatihan tersebut sangat penting dalam mendorong literasi kader perempuan.
“Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk mendokumentasikan kiprah Aisyiyah. Semoga proses penulisannya lancar dan hasilnya menjadi kebanggaan organisasi,” ujar Chunaesih.
Lukmanul Hakim, narasumber pertama, menjelaskan pentingnya penulisan sejarah berdasarkan kaidah jurnalistik. Ia menekankan bahwa dalam menyusun buku sejarah, penulis harus mengacu pada unsur 5W + 1H.
“Dalam menulis sejarah, kita harus menjawab apa peristiwanya, siapa pelakunya, di mana kejadiannya, kapan terjadi, mengapa itu terjadi, dan bagaimana prosesnya,” terang Lukmanul di hadapan para peserta.
Sementara itu, Siti Bariroh menguraikan dasar-dasar penulisan sejarah. Ia menyebut, mengacu pada pendapat Muhammad Yamin, sejarah merupakan ilmu yang dibangun atas dasar penyelidikan terhadap peristiwa yang dapat dibuktikan secara faktual.
Baca juga, Sahkah Wudu dengan Make Up yang Belum Dihapus? Ini Penjelasan Lengkapnya
“Setidaknya ada empat tahapan dalam menulis sejarah: heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi,” jelas Bariroh.
Heuristik, lanjutnya, adalah proses pengumpulan sumber sejarah yang relevan. Setelah itu dilakukan verifikasi terhadap data, kemudian interpretasi untuk menganalisis makna, dan ditutup dengan penulisan dalam bentuk narasi sejarah yang utuh melalui tahap historiografi.

Senada dengan itu, Untung Sunoto memandang penting pelatihan ini sebagai bentuk keberanian Aisyiyah Kabupaten Brebes dalam memulai penulisan sejarah secara serius. Ia menyebut bahwa penyusunan buku sejarah akan dilakukan di dua level sekaligus.
“Di tingkat daerah akan ditulis sejarah lahirnya PDA Kabupaten Brebes. Sementara di tingkat cabang, masing-masing PCA akan menyusun sejarah terbentuknya organisasinya,” papar Untung.
Ia menambahkan, penulisan sejarah bukan sekadar mencatat masa lalu, namun juga menggambarkan kontribusi Aisyiyah dalam berbagai bidang. Mulai dari pendidikan, dakwah, kesehatan, hingga pemberdayaan perempuan akan menjadi bagian penting dalam buku sejarah tersebut.
Ketua LPPA PDA Brebes, Rosikha, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya pelatihan ini.
“Terima kasih kepada para narasumber, panitia, dan peserta yang telah menunjukkan antusiasme luar biasa. Kami harap pelatihan ini menjadi awal dari tradisi dokumentasi sejarah Aisyiyah di Brebes,” tutup Rosikha.
Kontributor : Lukmanul Hakim
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha