Evaluasi Program dan Penguatan Gerakan: Musypimda Muhammadiyah Purworejo Jadi Ajang Konsolidasi Besar

PWMJATENG.COM, Purworejo – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Purworejo menggelar Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) sebagai sarana evaluasi terhadap program hasil Musyawarah Daerah 2022. Agenda ini menjadi momentum penting untuk menilai capaian dan menyusun langkah strategis menjelang akhir periode Muktamar ke-48.
Kegiatan berlangsung di Gedung Serba Guna Kompleks Panti Asuhan Danukusumo, Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Acara dihadiri oleh pengurus PDM, ketua dan sekretaris majelis serta lembaga, enam organisasi otonom (IMM, IPM, PPM, HW, Tapak Suci, dan Nasyiatul Aisyiyah), serta perwakilan dari 16 Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Kabupaten Purworejo. Sementara itu, Aisyiyah berhalangan hadir karena baru saja menyelenggarakan seminar di Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Musypimda kali ini juga dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir, serta dimeriahkan penampilan musik religi dari Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga (LSBO) Muhammadiyah Purworejo.
Dalam sambutannya, Ketua PDM Purworejo, Pudjiono, menyampaikan bahwa Musypimda ini merupakan pertemuan pertama sejak Musyawarah Daerah dan untuk pertama kalinya dilaksanakan di PCM Banyuurip. Ia menegaskan pentingnya agenda ini untuk mempercepat penyelesaian program yang belum terlaksana.
“Musypimda menjadi ajang untuk meninjau sejauh mana pelaksanaan program yang telah disusun. Jika ada yang belum optimal, ini saatnya kita berbenah di sisa waktu periode yang masih ada,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir, dalam amanatnya menyoroti keberagaman paham dalam praktik keagamaan umat Islam di Indonesia. Ia menilai, keberagaman pemahaman dalam menjalankan ibadah merupakan keniscayaan yang terus berkembang seiring waktu.
“Pemahaman dalam menjalankan ibadah itu tidak pernah final. Paham keagamaan terus tumbuh dan berproses. Karena itu, kita perlu saling memahami bahwa umat Islam memiliki keragaman pandangan,” katanya.
Baca juga, Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1447 H
Tafsir kemudian menjelaskan bahwa secara umum terdapat empat corak pemahaman Islam di Indonesia. Pertama, paham tradisional, yakni pengamalan agama yang berpadu dengan tradisi budaya lokal. Kedua, paham reformis atau modernis yang berpijak pada syariah tetapi menyesuaikan dengan pemikiran modern dan relevan dengan konteks zaman. Ketiga, paham revitalis, yang berupaya menghidupkan praktik masa lalu seperti penggunaan jubah dalam shalat sebagaimana dicontohkan Nabi. Keempat, paham skripturalis, yang menjalankan agama secara tekstual sesuai Al-Qur’an dan hadis tanpa banyak penafsiran.

“Dari empat paham itu, mana yang paling sesuai dengan sunnah Nabi? Wallahu a’lam bish-shawab. Semua dikembalikan pada niat dan kesungguhan masing-masing,” tandasnya.
Setelah sesi pembukaan dan amanat, acara dilanjutkan dengan rapat pleno yang dipimpin langsung oleh Pudjiono. Dalam forum tersebut, setiap majelis dan lembaga menyampaikan laporan pelaksanaan program serta evaluasi kegiatan.
Rapat pleno juga menegaskan tujuh program prioritas PDM Purworejo. Pertama, peneguhan paham Islam dan ideologi Muhammadiyah di seluruh lini kepemimpinan persyarikatan. Kedua, penguatan dan penyebarluasan risalah Islam berkemajuan, baik di internal maupun eksternal. Ketiga, memperkuat basis dakwah di akar rumput melalui gerakan jamaah dan dakwah kultural.
Keempat, pengembangan amal usaha unggulan seperti peningkatan status Klinik Utama Muhammadiyah Kutoarjo menjadi rumah sakit, pembangunan masjid unggulan di Kutoarjo dan Purwodadi, serta penguatan sekolah unggulan di dua wilayah tersebut. Kelima, intensifikasi dakwah di kalangan generasi milenial.
Keenam, reformasi kaderisasi serta pendistribusian kader Muhammadiyah ke berbagai struktur organisasi dan ranah sosial. Ketujuh, reformasi organisasi melalui digitalisasi sistem agar manajemen persyarikatan lebih efisien dan terintegrasi.
Musypimda kemudian ditutup dengan penampilan musik religi dari LSBO Muhammadiyah Purworejo yang menambah semarak suasana. Agenda ini tidak hanya menjadi ruang evaluasi, tetapi juga wadah konsolidasi untuk memperkuat arah gerakan dakwah dan organisasi Muhammadiyah di Kabupaten Purworejo.
Kontributor : Mauludin
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha