
PWMJATENG.COM, Tegal – SLB SPK Muhammadiyah Kota Tegal kini menjelma menjadi sekolah primadona baru bagi penyandang disabilitas. Dulu sempat terpinggirkan karena keterbatasan fasilitas dan lokasi yang kurang strategis, sekolah ini kini menarik perhatian luas setelah melakukan transformasi besar-besaran.
SLB SPK Muhammadiyah merupakan satu-satunya sekolah swasta khusus disabilitas di Kota Tegal yang berada di bawah naungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM). Sebelum dilakukan pembenahan, sekolah ini kurang diminati karena berada di gang sempit dengan sarana dan prasarana yang tidak memadai. Akibatnya, banyak anak berkebutuhan khusus lebih memilih sekolah negeri atau lembaga terapi di luar kota.
Kondisi itu mendorong PDM Kota Tegal periode Muktamar ke-48 untuk bertindak cepat. Mereka bersama seluruh elemen sekolah merumuskan langkah strategis. Fokusnya adalah menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif. Selain itu, peningkatan kualitas guru melalui pelatihan profesional juga menjadi prioritas utama.
Ketua PDM Kota Tegal menegaskan bahwa upaya ini merupakan bentuk komitmen Muhammadiyah untuk menghadirkan pendidikan terbaik bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas. “Kami ingin anak-anak disabilitas di Kota Tegal tidak merasa dianaktirikan dalam hal pendidikan,” ujarnya.
Perubahan besar pun dimulai. Dalam waktu hanya satu tahun, sepuluh ruang kelas baru berhasil dibangun dengan dukungan penuh warga Muhammadiyah. Ruang-ruang tersebut kini digunakan untuk peserta didik baru tahun ajaran 2024/2025 hingga 2025/2026. Peningkatan fasilitas ini tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Baca juga, Ketua PWM Jateng Tafsir Bongkar Fakta Peran Bank Jateng Syariah: Umat Islam Jangan Sampai Gagal!
Kini, wajah SLB SPK Muhammadiyah berubah total. Tidak hanya bangunan yang lebih representatif, suasana belajar pun semakin kondusif. Sekolah ini bahkan mendapat julukan “hidden gem” pendidikan disabilitas di Kota Tegal. Penerimaan siswa baru pun melonjak tajam, menandai kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi.
Kepala sekolah SLB SPK Muhammadiyah menyampaikan, peningkatan jumlah pendaftar menjadi tantangan baru. “Kami tengah berupaya memperluas gedung dan fasilitas. Jangan sampai ada anak yang tertolak hanya karena keterbatasan ruang,” katanya.
Transformasi ini bermula dari niat tulus untuk menghadirkan lingkungan belajar yang layak dan menyenangkan bagi siswa disabilitas. Peningkatan fasilitas dan sumber daya manusia di sekolah ini menjadi bukti keseriusan Muhammadiyah dalam membangun pendidikan yang berkeadilan.
Warga Muhammadiyah Kota Tegal pun menyambut baik perubahan ini. Mereka berharap sekolah tersebut dapat terus berkembang dan menjadi rujukan pendidikan inklusif di wilayah Pantura.
“Sekolah ini tidak hanya mencerahkan anak-anak disabilitas, tetapi juga menjadi simbol kemajuan Muhammadiyah Kota Tegal,” ungkap salah satu orang tua murid.
Ke depan, SLB SPK Muhammadiyah diharapkan dapat memperluas jejaring kerja sama dengan lembaga pendidikan dan terapi lain, serta menjadi contoh praktik terbaik dalam pengelolaan sekolah inklusif berbasis komunitas.
Kontributor : Riza
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha