dr H. Agus Taufiqurahman Buka Bimtek Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah

PWMJATENG.COM, SOLO, 12 November 2025 – Semangat Islam Berkemajuan kembali menggema dalam dunia pendidikan Muhammadiyah. Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal (PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembelajaran Mendalam Koding dan Kecerdasan Artifisial, Rabu (12/11) di Hotel Mercure Solo Baru.
Kegiatan strategis ini resmi dibuka oleh dr H. Agus Taufiqurahman, SpM, Kes, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dengan Bambang Sumiyanto sebagai Co-Pilot kegiatan dan Dr Muhammad Ali menyampaikan sambutan pembuka.
Dalam sambutannya, Dr Muhammad Ali menegaskan pentingnya kolaborasi dan sinergi antarunsur pendidikan Muhammadiyah. Ia menyebutkan bahwa keberhasilan pendidikan Muhammadiyah ditopang oleh tiga pilar utama:
- Majelis Dikdasmen dan PNF sebagai penyelenggara pendidikan,
- Kepala sekolah sebagai penggerak dan penentu arah kebijakan,
- Guru sebagai pelaksana langsung proses pembelajaran di kelas.
“Ketiga pilar ini harus berjalan seiring dan satu tujuan untuk kemajuan. Tidak boleh ada yang berjalan sendiri-sendiri. Kolaborasi adalah kunci agar sekolah Muhammadiyah terus maju dan berdaya saing,” tegas Dr Muhammad Ali.
Dalam uraian kuncinya, dr Agus menyampaikan pesan penuh makna. Ia menegaskan bahwa Islam adalah ajaran yang luhur, namun keluhuran itu sering kali tertutupi oleh perilaku umatnya sendiri.
“Saatnya membangkitkan kembali Islam yang terluhur. Inilah semangat KH Ahmad Dahlan — mengembalikan Islam Berkemajuan melalui ilmu,” ujar dr Agus.
Beliau juga mengingatkan bahwa Allah meninggikan derajat orang berilmu, serta menegaskan dua profesi paling mulia menurut Imam Syafi’i: guru dan tabib (dokter).
“Apakah ada yang menyesal menjadi guru?” tanyanya, disambut tawa peserta. “Jadilah guru yang membawa semangat kemajuan — guru, murid, mustamik, dan pecinta ilmu.”
dr Agus menambahkan, guru harus menjadi penggerak perubahan dengan hati yang senang dan niat ibadah, bukan sekadar pekerja pendidikan.
“Hati yang senang adalah modal utama pembelajaran. Guru jangan transaksional. Tugas memakmurkan guru itu tanggung jawab Majelis Dikdasmen. Mari hadirkan pembelajaran yang menggembirakan di sekolah Muhammadiyah,” pesannya.
Bambang Sumiyanto selaku Co-Pilot kegiatan menjelaskan bahwa Bimtek Pembelajaran Mendalam Koding dan Kecerdasan Artifisial diikuti oleh 200 peserta dari berbagai wilayah Indonesia, terdiri atas kepala sekolah, guru, dan penggerak pendidikan Muhammadiyah.
“Kegiatan ini berlangsung lima hari, 12–16 November 2025. Kami berharap lahir para pendidik Muhammadiyah yang menguasai teknologi pembelajaran modern dan berjiwa Islam Berkemajuan,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi langkah nyata Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah dalam mempersiapkan insan pendidikan yang unggul, adaptif terhadap teknologi, serta berkomitmen menebarkan nilai-nilai Islam Berkemajuan di dunia pendidikan.
Reporter: Pujiono
Editor: Al-Afasy



