AUMBerita

Dosen Farmasi UMS Masuk Daftar Ilmuwan Top Dunia 2025, Ungkap Perjalanan Risetnya

PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menorehkan prestasi internasional. Seorang dosen Fakultas Farmasi, MD. Sanower Hossain, berhasil masuk daftar Top 2% Scientists in the World 2025 versi Stanford University.

Penghargaan bergengsi itu menempatkan Sanower di jajaran ilmuwan berpengaruh dunia, khususnya di bidang mikrobiologi. Penilaian didasarkan pada dampak sitasi dan kontribusi penelitian. Publikasi konsisten di jurnal bereputasi, keterlibatan dalam dewan editorial internasional, serta jejaring riset global, menjadi faktor penentu keberhasilannya.

“Alhamdulillah, ini adalah sebuah kehormatan. Pencapaian ini bukan hanya pengakuan pribadi, tetapi juga kebanggaan untuk Universitas Muhammadiyah Surakarta,” kata Sanower, Senin (22/9).

Sanower bergabung dengan UMS pada Juni lalu. Sejak itu, ia merasakan dukungan penuh dari universitas. Bahkan, ia dipercaya membentuk kelompok riset baru di bidang advanced drug delivery yang dipimpinnya langsung.

“UMS memberi ruang kepemimpinan riset dan mendorong kolaborasi internasional. Ini menjadi modal besar untuk membawa universitas menuju visi World Class University 2029,” ungkapnya.

Sanower juga berpesan kepada mahasiswa agar riset tidak hanya mengejar publikasi. Ia menekankan bahwa penelitian harus menjadi solusi nyata bagi masalah kesehatan.

“Jadilah ambisius, tetapi konsisten. Hubungkan teori dengan aplikasi, bangun jejaring global, dan kerjakan riset dengan disiplin. Dengan begitu, mahasiswa UMS bisa berkontribusi di tingkat internasional,” ujarnya memberi motivasi.

Sanower menempuh sarjana bioteknologi dan rekayasa genetika di Universitas Sains & Teknologi Mawlana Bhashani (MBSTU), Bangladesh. Kemudian, ia melanjutkan magister dan doktoral di Universitas Islam Malaysia (IIUM). Fokus risetnya adalah penghantaran obat tingkat lanjut menggunakan biodegradable polymers untuk pengobatan infeksi tulang.

Perjalanannya berlanjut dengan penelitian green synthesis zinc oxide nanoparticles yang bermanfaat di bidang biomedis maupun lingkungan. Ia menyampaikan terima kasih kepada para pembimbing yang membentuk karier akademiknya.

“Saya berutang budi kepada Associate Professor Dr. Mohd. Affendi Bin Mohd Shafri dan Profesor Dr. Farahidah Mohamed dari IIUM. Juga kepada Dr. Jun Haslinda Shariffuddin dari Universiti Malaysia Pahang Al-Sultan Abdullah atas kesempatan riset yang berharga,” jelas Sanower.

Menurutnya, ada tiga faktor utama dalam keberhasilan penelitian. Pertama, pendekatan interdisipliner yang menghubungkan bioteknologi, farmakologi, dan nanoteknologi. Kedua, kerja sama dengan mahasiswa dan kolaborator internasional. Ketiga, konsistensi menulis karya ilmiah meski menghadapi keterbatasan dana dan fasilitas.

Baca juga, Akhlak Bermasyarakat dalam Perspektif PHIWM

“Ketekunan dalam menulis dan mempublikasikan riset yang bermakna, meskipun penuh tantangan, adalah kunci yang membawa saya sampai ke titik ini,” katanya.

Saat ini, Sanower menekuni bidang drug delivery dan nanomedicine. Ia mengembangkan sistem penghantaran antibiotik berbasis polimer biodegradable serta eksplorasi nanopartikel ramah lingkungan.

Salah satu riset yang berkesan adalah pemanfaatan limbah nanas untuk sintesis nanopartikel zinc oxide. “Riset ini berkesan karena menggabungkan inovasi biomedis dengan pengelolaan limbah berkelanjutan,” tuturnya.

Selain itu, penelitiannya tentang kanker kolorektal telah mencatat lebih dari 588 sitasi di Scopus dan 926 di Google Scholar.

Meski meraih pengakuan dunia, perjalanan riset Sanower tidak selalu mudah. Ia menghadapi keterbatasan dana, mahalnya bahan laboratorium, hingga persaingan ketat publikasi internasional. Namun, menurutnya, tantangan justru memperkuat tekad untuk menghasilkan penelitian transformatif.

Ke depan, ia berencana mengembangkan produk komersial dari risetnya. Beberapa di antaranya adalah green nanobit embedded hydrogel dressing untuk melawan resistensi antibiotik serta mucoadhesive hydrogels berbasis tanaman untuk terapi kanker kolorektal.

Sanower juga berharap Indonesia semakin kuat dalam riset berkelanjutan. Ia mencatat bahwa Indonesia kini berada di peringkat 55 dalam indeks inovasi global.

“Saya yakin Indonesia bisa menembus 10% besar dunia. UMS memiliki peran strategis untuk mendorong riset transnasional, memberdayakan peneliti muda, dan membangun kolaborasi global di bidang kesehatan serta lingkungan,” pungkasnya.

Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE