Diksuspala Region Jateng I: Transformasi Pendidikan Muhammadiyah untuk Kepala Sekolah Muhammadiyah Berkompeten
PWMJATENG.COM, Karanganyar – Diklat Khusus Kepala Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah (Diksuspala) Region Jawa Tengah I resmi dimulai pada Kamis, 3 Oktober 2024, di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Karanganyar. Acara ini menjadi sorotan penting dalam upaya Muhammadiyah meningkatkan kompetensi para kepala sekolahnya. Tokoh-tokoh Muhammadiyah terkemuka turut hadir, termasuk Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dahlan Rais, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir, serta Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah Iwan Junaidi dan Muhammad Ali.
Sebanyak 203 kepala sekolah dan madrasah Muhammadiyah dari PDM Wonogiri, Karanganyar, dan Sukoharjo berpartisipasi dalam pelatihan ini. Kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari, dari 3 hingga 5 Oktober 2024, dengan tema Transformasi Pendidikan Muhammadiyah: Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah.
Dalam sambutannya, Tafsir menekankan pentingnya kriteria yang jelas dalam menilai keberhasilan sekolah. Ia menyebutkan, “Kita menilai apa yang terlihat. Ukuran sukses atau tidaknya sekolah kita yang paling mudah adalah melihat jumlah siswanya.” Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa angka siswa merupakan indikator kunci dalam menilai kualitas sekolah.
Di sisi lain, Dahlan Rais, selaku Ketua PP Muhammadiyah, menyoroti tantangan yang dihadapi oleh para kepala sekolah Muhammadiyah. Ia menyampaikan dua poin penting, yakni “How to unite” (cara menyatukan) dan “how to become strong” (cara menjadi tangguh). Beliau menjelaskan, “Ada yang menganut prinsip small is beautiful, namun ada juga yang memegang big is powerful.” Pandangan ini menunjukkan bahwa kedua pendekatan dalam pengelolaan sekolah bisa relevan, tergantung pada konteksnya.
Baca juga, Mohon Restu dan Dukungan, Cagub Cawagub Andika-Hendi Silaturahmi dengan PWM Jawa Tengah
Selain itu, Dahlan menegaskan bahwa seorang kepala sekolah harus memiliki ethicability dan intelektualitas yang tinggi. “Kepala sekolah adalah teladan. Di Melbourne, Victoria State, etika sangat dijunjung tinggi. Saya tahu karena Muhammadiyah memiliki sekolah di sana, yaitu MAC,” ujarnya. Ia juga mengutip nasihat dari tokoh Muhammadiyah, Pak AR, bahwa dalam bermuhammadiyah, setiap individu harus sadar, bahkan saat istirahat, kepala sekolah harus tetap memikirkan kemajuan Muhammadiyah.
Ia melanjutkan dengan menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam kepemimpinan. “Seorang kepala sekolah harus memiliki novelty atau kebaruan, yang berarti harus kreatif dan inovatif serta memiliki visi rahmatan lil’alamin untuk memajukan pendidikan Muhammadiyah dan memberikan manfaat bagi umat,” tambahnya.
Pelatihan Diksuspala ini diharapkan mampu memberikan dampak besar dalam meningkatkan kompetensi kepemimpinan para kepala sekolah Muhammadiyah. Dengan adanya pelatihan intensif ini, para kepala sekolah diharapkan dapat memimpin sekolah dengan lebih efektif, kreatif, dan mampu membawa pendidikan Muhammadiyah semakin maju di masa depan.
“Melalui Diksuspala ini, kami berharap para kepala sekolah Muhammadiyah dapat meningkatkan kompetensi kepemimpinan sehingga mampu memimpin sekolah dengan lebih baik dan membawa pendidikan Muhammadiyah berkemajuan,” pungkas Dahlan Rais.
Kontributor : Hendra Apriyadi
Editor : M Taufiq Ulinuha