BeritaKabar Daerah

Diklat Berjalan Sukses! 40 Anggota Baru KOKAM PDPM Wonosobo Siap Menghadapi Tantangan

PWMJATENG.COM, Wonosobo – KOKAM Cakra Bayu Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Wonosobo Zona Utara berhasil menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) selama tiga hari, dari Jumat hingga Ahad (11-13 Oktober 2024 M/8-10 Rabiul Akhir 1446 H). Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta dari empat cabang, yaitu Mojotengah, Mlandi, Kejajar, dan Tieng.

Ketua Panitia Diklat KOKAM Zona Utara, Didit Aditya, menjelaskan bahwa peserta berasal dari berbagai cabang: Mojotengah (7 orang), Mlandi (15 orang), Kejajar (12 orang), dan Tieng (6 orang). “Dukungan luar biasa dari PCM, PCPM Zona Utara, serta apresiasi kepada tuan rumah PCM dan PCPM cabang Kejajar yang telah menyediakan tempat dan konsumsi, sehingga kegiatan ini berjalan lancar,” ungkap Didit.

Ketua PDPM Wonosobo, Adinda Satria Bagus, dalam pembukaan kegiatan, mengingatkan peserta akan pentingnya peran anak muda dalam organisasi. “Dalam setiap era, anak muda tidak bisa dipisahkan dari kemajuan. Kalian adalah calon pelopor dan penyempurna organisasi Muhammadiyah. Mari kita selesaikan diklat ini dengan paripurna,” ujar Adinda.

Pada hari pertama, peserta berkumpul di Masjid Al-Amin Kejajar. Acara dimulai dengan penyaringan kesehatan dan pengecekan perlengkapan, dilanjutkan dengan apel pembukaan yang dihadiri oleh PDPM Wonosobo, Kapolsek Kejajar, Koramil Kejajar, serta pengurus cabang lainnya. Materi pertama mengenai kekokaman disampaikan oleh Taufik Hidayat, yang berbagi pengalaman berharga kepada peserta. Selanjutnya, Nur Achmad memberikan materi tentang manajemen perjalanan.

Ditemui secara terpisah, Komandan KOKAM Pemuda Muhammadiyah Wonosobo, Andika Syarifudin Hidayat, menekankan bahwa Diklat KOKAM bertujuan untuk mencetak kader yang memiliki jiwa militansi dan selalu siap siaga dalam menghadapi bencana. “Kami berharap setiap peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Andika.

Baca juga, Afirmasi Kepemimpinan Perempuan: Menembus Batas Bias Gender

Hari kedua, peserta mengikuti materi baris-berbaris dan tata upacara yang disampaikan oleh instruktur dari Koramil Kejajar. Mereka terlihat antusias dalam mengikuti pelatihan. Instruktur tersebut menegaskan, “Kalian adalah generasi muda yang akan melanjutkan estafet bangsa. Muhammadiyah turut berperan dalam mengantarkan bangsa ini menuju kemerdekaan.”

Selanjutnya, peserta mengikuti pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) yang disampaikan oleh Tifana dari Unit BSM Marda Wonosobo. “Angkatan Muda Muhammadiyah harus siap sedia dan berani memberikan pertolongan pertama kepada korban,” tegasnya. Materi berlanjut dengan topik One Muhammadiyah One Response yang disampaikan oleh Faid, yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam bencana sebagai bentuk dakwah.

Malam harinya, meski hujan lebat, peserta tetap melanjutkan materi dinamika kelompok dan mental ideologi Kokam, yang disampaikan oleh Haris hingga dini hari. “Materi ini bertujuan untuk menguji mental peserta,” jelas Didik, sekretaris Kokam Nasional. Setelah istirahat, peserta dibangunkan untuk mengikuti kegiatan pagi hari, di mana mereka mengalami dinginnya udara pagi Kejajar sebelum melaksanakan salat subuh.

Pada hari Ahad, kegiatan dilanjutkan dengan lintas medan yang menjelajahi kontur pegunungan dan sungai di Kejajar. Setiap pos menjadi arena penilaian kemampuan individu peserta, diakhiri dengan pengambilan brivet di Sungai Serayu.

Di akhir kegiatan, tepat pukul 16.30, peristiwa haru terjadi. Ke-40 peserta resmi diangkat menjadi anggota KOKAM Cakra Bayu. Saling berpelukan dan banjir air mata menandakan kebersamaan dan jiwa korsa di antara anggota baru dan lama. “Setelah tiga hari digembleng, mereka kini siap menghadapi tantangan ke depan,” tutup Didit. Peserta kemudian bersiap kembali ke cabang masing-masing, dikoordinir oleh komandan masing-masing.

Wakil Sekretaris PWPM Jawa Tengah Muhammad Taufiq Ulinuha saat diwawancarai di Semarang mengapresiasi kegiatan Diklat KOKAM yang diselenggarakan oleh PDPM Wonosobo. Upaya ini merupakan bagian dari penambahan jamaah Persyarikatan, baik secara kuantitas maupun kualitas.

“Sebagai pasukan baret merah, KOKAM dilatih dan ditempa untuk selalu siap sedia ketika dibutuhkan oleh Persyarikatan, umat, dan bangsa, maka Diklat ini juga bertujuan untuk melatih kemampuan jika nantinya sewaktu-waktu dipanggil untuk bertugas,” ujar Ulinuha.

Kontributor : Adi Alfian
Editor : Ahmad

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE