PWMJATENG.COM, Banyumas – Petugas Puskesmas Kembaran I mengadakan inspeksi terkait persiapan zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat) di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Bank Indonesia yang menginisiasi UMP menjadi salah satu zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat klaster pendidikan. Dengan adanya kegiatan ini, sentra halal harus berkoordinasi dengan pihak lain dan disambut baik oleh berbagai pihak terkait.
“Kami membantu dinas kesehatan untuk menginspeksi kesehatan lingkungan, melihat apakah kondisi dari penjamah makanan siap atau tidak, serta memastikan cara pengolahan makanannya sudah benar,” jelas Bening Ratri Wiji, petugas sanitarian yang bertugas.
Ketua Lembaga Sentra Halal UMP, Diniatik, yang mendampingi kegiatan inspeksi ini, berharap agar semua produk makanan yang ada di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, baik di Campus Cafe maupun kantin-kantin lainnya, dapat diterima secara legalitas usaha.
“Kemarin sudah kami ajukan sertifikat halal dan sudah keluar. Kini kami menunggu sertifikat keamanan pangan serta khusus kantin menunggu sertifikat higiene sanitasi. Jadi, dari sisi aman dan sehat dapat diterima, sementara untuk halal kami sudah upayakan sejak tahun kemarin,” ungkapnya.
Kegiatan inspeksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua aspek keamanan, kesehatan, dan kehalalan makanan di UMP terpenuhi dengan baik. Program ini juga mendorong peningkatan kualitas kuliner yang disajikan di lingkungan kampus, sehingga mahasiswa dan staf dapat menikmati makanan yang tidak hanya lezat, tetapi juga sehat dan halal.
Baca juga, Mengapa Paham Salafi Mudah Masuk di Muhammadiyah?
Diniatik menambahkan bahwa pihaknya bekerja keras untuk memenuhi semua persyaratan yang diperlukan. “Kami ingin memastikan bahwa setiap produk yang dijual di lingkungan UMP memenuhi standar yang telah ditetapkan. Ini termasuk memastikan bahwa semua makanan diproses sesuai dengan prinsip-prinsip kesehatan dan sanitasi yang baik,” tambahnya.
Bening Ratri Wiji menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan dan kesehatan dalam pengolahan makanan. “Kami berharap dengan adanya inspeksi ini, para penjamah makanan lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan dan mengikuti prosedur yang benar dalam mengolah makanan,” tegasnya.
Dalam inspeksi ini, petugas juga memberikan edukasi kepada para penjamah makanan mengenai cara-cara pengolahan yang benar dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kerja. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua produk makanan yang dijual di UMP tidak hanya lezat tetapi juga aman untuk dikonsumsi.
Diharapkan, dengan upaya bersama ini, UMP dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya dalam menerapkan standar Kuliner Halal, Aman, dan Sehat. “Kami optimis bahwa dengan kerjasama yang baik antara pihak kampus, dinas kesehatan, dan Bank Indonesia, UMP dapat mencapai tujuannya menjadi zona KHAS yang diakui dan dihormati,” pungkas Diniatik.
Editor : M Taufiq Ulinuha