Diikuti 7 Daerah, Kajian Ramadan dan Dialog Ideopolitor PWM Jateng Regional Solo Raya Disambut Antusias!

PWMJATENG.COM, Surakarta – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah kembali menggelar Kajian Ramadan 1446 H dan Dialog Ideopolitor di enam regional se-Jawa Tengah. Acara ini menjadi momentum konsolidasi gerakan sekaligus upaya memperkuat nilai ideologi dan politik organisasi dalam bingkai keislaman.
Setelah sukses menggelar sesi Regional Semarang Raya pada Sabtu (8/3/2025), kali ini PWM Jateng melanjutkan kegiatan di Regional Solo Raya pada Ahad (9/3/2025). Sekretaris PWM Jawa Tengah, Dodok Sartono, secara resmi membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa ideopolitor merupakan agenda wajib bagi seluruh pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah.
“Penguatan ideologi adalah salah satu program strategis Muhammadiyah sebagaimana telah diputuskan dalam Muktamar ke-48. Seluruh pimpinan harus memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai ini dalam gerakan organisasi,” ujar Dodok.
Baca juga, Ekonomi Wasathiyah dalam Tinjauan Teologi, Ideologi, dan Praksis
Sebanyak 103 peserta yang berasal dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta, PDM Sukoharjo, PDM Klaten, PDM Wonogiri, PDM Boyolali, PDM Karanganyar, PDM Sragen, serta Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) se-Solo Raya tampak antusias mengikuti kajian ini.
Mereka mendapatkan tiga materi utama yang menjadi fokus kajian, yaitu:
- Ideologi dan paham agama Muhammadiyah
- Islam berkemajuan wasathiyah
- Transformasi dan aplikasi sistem organisasi Muhammadiyah menuju profesional, maju, dan modern (PMM)
Hadir dalam acara ini sejumlah pimpinan PWM Jawa Tengah, di antaranya Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Jumari, M. Abduh Hisyam, Zakiyuddin Baidhawy, dan Ibnu Naser Arrohimi.
Selain di Regional Solo Raya, Kajian Ramadan dan Dialog Ideopolitor PWM Jawa Tengah juga digelar di Semarang Raya, Pati Raya, Pekalongan Raya, Kedu Raya, dan Banyumas Raya. Kegiatan ini menjadi sarana strategis dalam memperkokoh pemahaman ideologi Muhammadiyah di berbagai daerah.
Dengan beragam materi yang disampaikan, diharapkan para peserta dapat mengimplementasikan nilai-nilai Islam berkemajuan dalam kehidupan bermasyarakat. PWM Jawa Tengah menegaskan bahwa kajian ini bukan hanya sebatas diskusi, tetapi juga langkah nyata dalam memperkuat gerakan Muhammadiyah di Jawa Tengah.
“Kajian ini menjadi forum penting untuk menyamakan visi dan strategi gerakan Muhammadiyah. Harapannya, para pimpinan di daerah mampu membawa Muhammadiyah semakin profesional, modern, dan maju,” ujar salah satu peserta.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha