Berita

Chusnul Mar’iyah: Caleg Perempuan Kapasitasnya Belum Optimal

PWMJATENG.COM – Semarang, Partisipasi perempuan dalam parlemen saat ini belum mencapai 30% dari total anggota yang ada, namun menurut Chusnul Mar’iyah, Dosen UI sekaligus aktifis perempuan, keterlibatan perempuan dalam parlemen saat ini sudah lebih baik. Menurutnya bahwa dengan adanya perempuan dalam parlemen maka aspirasi perempuan akan terwakili, hal tersebut disampaikan saat menjadi narasumber dalam acara konsolidasi organisasi Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jateng di Gedung Muhamamdiyah Jateng di Semarang, pada tanggal 2 Februari 2019.

“Dalam undang-undang memang disyaratkan ada 30% caleg perempuan dari semua partai, perjuangan afirmasi ini keterlibatan perempuan di DPR sudah lebih baik, walau belum sampe 30%” terang Chusnul.

“Kebijakan-kebijakan ini,lanjutnya, akan diwarnai keberadaan perempuan di DPR,isu-isu perempuan, hak reproduksi, masalah anak, stunting, pendidikan, kesehatan, semua itu bisa mewarnai kehidupan politik” tuturnya.

Sebelum adanya undang-undang yang mengatur kewajiban 30% caleg di semua partai politik, anggota DPR nyaris semuanya laki-laki, sehingga aspirasi kaum perempuan dititipkan lewat kaum lelaki yang menjadi anggota DPR, namun menurut Chusnul Mar’iyah ternyata aspirasi tersebut tidak ada perkembangan.

The politic of ideas atau perjuangan perempuan dititipkan ke bapak-bapak namun tidak maju-maju, maka harus perempuan sendiri yang membawa pesan itu di proses-proses pengambilan keputusan” tegasnya.

Namun ada masalah tersendiri dalam perekrutan caleg perempuan di tiap partai, terutama mengenai kapasitas dari caleg yang dinilainya saat ini masih kurang optimal, terutama terganjal dari kepentingan eksistensi petahana internal partai yang kadang merasa terancam keberadaannya.

“Mereka belum optimal, iya, karena persoalan rekrutmen di dalam internal demokrasi partai, kadang justru yang pantas dan bisa harus didukung jadi caleg namun tidak diterima karena dianggap karena mengganggu atau mengancam eksistensi dari petahana dan siapapun yang ada di ruang-ruang publik di legislatif, sehingga yang diambil asal perempuan, oleh karena itu siapapun caleg yang direkrut dengan cara seperti itu anda wajib membawa kepentingan mayoritas dari pemilih di indonesia, pungkasnya.

Diketahui bahwa saat ini ada 80 kader Aisyiyah yang akan bertarung dalam pemilu 2019 pada bulan April nanti, jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2014 yang hanya mencapai 50 caleg yang berasal dari kader Aisyiyah di Jawa Tengah(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE