Celoteh Suka Duka Belajar di Rumah
PWMJATENG.COM, SOLO – Direktorat SD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menyapa peserta didik di masa pandemi “Kangen Belajar, Kangen Teman, Kangen Bapak/Ibu guru”.
Bersama Nining, Wawan, Lala, Dessy, Fira, Nina, Ike, Ine, Wahyu dan Joko via Aplikasi Zoom Meeting pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai dengan tautan bit.ly/DirektoratSDMenyapa1. Peserta terpilih mendapatkan e-sertifikat, terbatas hanya 85 siswa, 5 guru dan gratis. Kamis (30/7/2020).
Wakil Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta bidang Humas Jatmiko mengatakan, Pembelajaran jarak jauh (PJJ) mestinya disesuaikan dengan kondisi siswa karena setiap siswa memiliki latar belakang yang berbeda.
“Selamat malam adik-adik semua, selamat ya. Sudah terpilih menjadi peserta webinar Direktorat SD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Jangan lupa besok pagi hadir tepat waktu, zoom sudah dibuka pukul 08.30, Terima kasih siswa guru dipilih dan dilibatkan,” ujar Jatmiko.
Guru PAI kelas bawah akrab disapa Jatmiko ini menambahkan, dalam belajar daring, peserta didik cukup antusias.
Persiapan lebih matang sebelum memulai pembelajaran daring, bisa pembelajaran dibuat dalam bentuk Power Point (PPt), share vidio via youtube, juga kuota internet harus memadai
“Sesuai arahan dan petunjuk kepala sekolah Hj Sri Sayekti gunakan media seefektif mungkin, maksimalkan modul pembelajaran menyangkut tiga fokus baik literasi, numerasi dan pendidikan karakter serta home visit petakan sesuai lokasi dengan protokol kesehatan,” tuturnya.
Pembelajaran Abad 21, pendidik wajib mampu menyiapkan generasi berkemajuan menempatkan tiga subjek utama pembelajaran, yaitu keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan memanfaatkan informasi, media, dan teknologi, serta keterampilan hidup dan berkarir.
Celotehan dan suka duka belajar di rumah disampaikan Safaraz Aufa Azalia. Dia mengatakan, ada perbedaan saat belajar di sekolah dengan belajar daring melalui aplikasi.
“Saya yakin tidak semua anak memiliki gawai dan punya jaringan internet yang cukup Sedangkan kelemahannya mewakili anak-anak Indonesia sudah tentu rindu kembali ke sekolah. Sekolah adalah rumah keduaku, Semoga Allah segera mengangkat Wabah Covid-19 di hari Raya Kurban Idul Adha 1441 H,” kata siswi kelas IV C.
Kita belajar bisa dimana saja, di sekolah, rumah dan lingkungan kita. Kita belajar bisa dimana saja demi tercapainya cita-cita.
Fafa, sapaannya, mengaku pembelajarang luring, daring dan kombinasi suka. “Karena adanya Teknologi, Informasi dan Komunikasi bermanfaat berbagai bidang kehidupan, guru kita selalu ada, belajar di rumah untuk menjaga kesehatan kita,” ucap Fafa dengan tersenyum. (Humas, Jatmiko)