
PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Edukasi kesehatan kembali digelar mahasiswa Profesi Fisioterapis Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) lewat Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Bertempat di Taman Dewi Sri, Desa Kunden, Kecamatan Bulu, puluhan lansia tampak antusias mengikuti kegiatan yang difasilitasi Puskesmas Bulu.
Sebanyak 82 lansia dari berbagai wilayah sekitar hadir sejak pagi. Mereka mengikuti senam bersama selama 40 menit, lalu mendengarkan penyuluhan bertema “Memilih Aktivitas Fisik Sehari-hari pada Hipertensi dan Diabetes Melitus.” Materi tersebut disampaikan langsung oleh mahasiswa Profesi Fisioterapis UMS.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari Prolanis yang dijalankan BPJS Kesehatan. Program itu memang dirancang untuk pasien dengan penyakit kronis, khususnya hipertensi dan diabetes melitus. Tujuannya jelas, menjaga kualitas hidup melalui langkah promotif dan preventif, bukan semata mengobati ketika sakit sudah parah.
Koordinator kelompok 1 Mahasiswa Profesi Fisioterapi UMS angkatan 10, Alfian Fernanda Ichwansyah, menjelaskan bahwa materi yang diberikan menyentuh berbagai aspek. “Kami membahas hubungan aktivitas fisik dengan hipertensi, jenis olahraga ringan yang sesuai, prinsip FITT (Frequency, Intensity, Time, Type), hingga cara mencegah komplikasi melalui gerakan sederhana,” ujarnya, Jumat (3/10).
Alfian menambahkan, peserta juga dikenalkan pada klasifikasi diabetes melitus serta pencegahannya dengan gaya hidup sehat. Menurutnya, mahasiswa sekaligus menjelaskan peran fisioterapis di masyarakat, baik dalam bidang pediatrik, geriatri, maupun olahraga.
Tidak berhenti pada teori, mahasiswa turut memandu praktik gerakan peregangan sederhana. Lansia terlihat bersemangat, meski tetap menyesuaikan dengan kemampuan tubuh masing-masing. Suasana akrab itu membuktikan bahwa edukasi bisa dikemas menyenangkan dan memantik partisipasi aktif.
Bagi mahasiswa, kegiatan semacam ini menjadi pengalaman berharga. Mereka bukan hanya menyampaikan teori, tetapi juga mendampingi langsung para lansia dalam latihan senam hipertensi sederhana. Alfian menegaskan, konsistensi aktivitas fisik penting dijaga, meskipun hanya berupa peregangan atau jalan santai setiap hari.
Baca juga, Brand ID Milad ke-113
Ia juga menilai kolaborasi mahasiswa, puskesmas, dan masyarakat memberi dampak positif. “Edukasi kesehatan dengan metode interaktif membuat lansia lebih percaya diri untuk mulai beraktivitas. Program Prolanis menjadi sarana penting menjaga kesehatan sekaligus mempererat hubungan sosial antarwarga,” paparnya.
Alfian berharap, kerja sama ini dapat menekan angka komplikasi hipertensi dan diabetes, serta meningkatkan kualitas hidup lansia. Ia menyebut hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan. “Setelah penyuluhan pada Rabu (27/9), sebagian besar peserta bisa menjawab dengan benar bahwa jalan kaki rutin lebih bermanfaat dibanding olahraga berat,” jelasnya.

Salah satu peserta, Parjo (63), mengaku mendapat pencerahan. “Biasanya saya jarang beraktivitas kecuali ada keperluan. Setelah ikut penyuluhan, saya jadi tahu kalau jalan pagi 20–30 menit bisa membantu mengontrol darah tinggi. Saya berencana melakukannya rutin,” ungkapnya.
Apresiasi juga datang dari tenaga kesehatan Puskesmas Bulu, Lisa. Ia menilai kegiatan mahasiswa UMS sangat membantu. “Mereka menyampaikan materi dengan bahasa sederhana dan praktik langsung. Lansia lebih mudah memahami. Kehadiran mahasiswa meringankan tugas kami dalam edukasi,” katanya.
Suasana diskusi pun berlangsung interaktif. Seorang peserta menanyakan apakah penderita hipertensi boleh berenang. Pertanyaan itu dijawab bahwa berenang ringan tetap aman, asalkan disesuaikan dengan kondisi tubuh. Beberapa lansia juga mengeluhkan nyeri lutut, dan mahasiswa memberi arahan gerakan yang aman.
Menariknya, di akhir acara banyak peserta mengusulkan pembentukan kelompok jalan pagi bersama. Usulan tersebut langsung mendapat dukungan tenaga kesehatan. Bahkan, mereka berencana memfasilitasi kegiatan olahraga bersama minimal sekali sebulan.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha