Khazanah Islam

Cara Berbakti kepada Orang Tua yang Telah Meninggal Dunia

PWMJATENG.COM – Berbakti kepada orang tua tidak hanya berlaku saat mereka masih hidup. Dalam Islam, anak tetap memiliki kesempatan untuk menunjukkan bakti meski orang tuanya telah meninggal dunia. Hal ini dijelaskan dalam hadis sahih yang diriwayatkan Abu Dawud dan Ibnu Majah.

Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu, disebutkan bahwa seorang laki-laki dari Bani Salimah bertanya kepada Rasulullah ﷺ, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku setelah mereka wafat?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Ya, yaitu dengan mendoakan keduanya, memohonkan ampunan untuk keduanya, menunaikan janji mereka setelah wafat, menyambung silaturahmi dengan kerabat yang terhubung melalui keduanya, serta memuliakan sahabat dekat keduanya.” (HR. Abu Dawud No. 5142, Ibnu Majah No. 3664).

Hadis ini memberikan pelajaran penting bahwa hubungan bakti anak kepada orang tua tidak terputus meski ajal telah memisahkan. Allah ﷻ tetap memberikan ruang bagi seorang anak untuk menghadirkan pahala bagi kedua orang tuanya.

Ada beberapa hikmah yang dapat dipetik dari hadis tersebut, di antaranya:

  1. Allah ﷻ memberikan rahmat-Nya kepada orang beriman sehingga mereka tetap bisa saling memberi kebaikan meski telah berpisah di dunia.
  2. Anak memiliki banyak cara untuk terus berbakti kepada orang tuanya setelah mereka wafat.
  3. Amalan anak bisa mengalirkan pahala bagi orang tua selama terikat dalam iman.
  4. Bentuk konkret bakti kepada orang tua yang telah meninggal meliputi:
    • Mendoakan mereka.
    • Memohonkan ampun kepada Allah ﷻ untuk mereka.
    • Menepati janji yang ditinggalkan.
    • Menjalin silaturahmi dengan kerabat yang terhubung melalui keduanya.
    • Memuliakan sahabat dekat orang tua.

Baca juga, Menolong Allah, Menolong Sesama: Memahami Surah Muhammad Ayat 7 dengan Hati dan Nurani

Nilai berbakti kepada orang tua juga ditegaskan dalam Al-Qur’an. Allah ﷻ berfirman:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al-Isra: 23).

Selain itu, Allah ﷻ juga menegaskan bahwa ikatan iman akan mempertemukan kembali keluarga di akhirat:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ

“Orang-orang yang beriman dan diikuti oleh anak cucu mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka.” (QS. At-Thur: 21).

Doa yang diperintahkan Allah ﷻ juga menunjukkan bakti anak kepada orang tua:

وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Ya Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.” (QS. Al-Isra: 24).

Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang tidak terbatas pada kehidupan dunia. Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa doa, istighfar, menepati janji, silaturahmi, dan memuliakan sahabat orang tua merupakan bentuk bakti yang tetap bisa dilakukan setelah wafatnya mereka.

Dakwah Rasulullah ﷺ yang menyerukan amal kebaikan ini sejalan dengan firman Allah ﷻ dalam QS. Ali Imran ayat 104 yang memerintahkan umat Islam untuk menyeru kepada kebaikan, menyuruh yang makruf, serta mencegah dari kemungkaran.

Dengan demikian, berbakti kepada orang tua yang telah meninggal merupakan wujud nyata dari keimanan sekaligus jalan untuk meraih ridha Allah ﷻ.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE