BUMM Muhammadiyah Jateng Tumbuh Pesat, PP Muhammadiyah Turun Tangan Siapkan Roadmap Nasional
PWMJATENG.COM, Semarang – Pertumbuhan Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) Jawa Tengah kini menjadi sorotan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Melalui Tim Pengembangan dan Roadmap BUMM serta Biro Pengembangan Organisasi (BPO) PP Muhammadiyah, datang langsung ke Semarang untuk melihat perkembangan ekonomi Persyarikatan yang terus menunjukkan peningkatan signifikan, Jumat (24/10).
Kunjungan ini diterima langsung oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah di Gedung PWM Jateng. Dalam kesempatan tersebut, rombongan melakukan serangkaian agenda untuk menggali informasi sekaligus berdiskusi terkait pengembangan kebijakan dan pertumbuhan unit-unit usaha Muhammadiyah di wilayah ini.
Tim PP Muhammadiyah meninjau beberapa badan usaha di bawah PWM Jateng yang dinilai berhasil mengembangkan potensi ekonomi umat. Di antaranya, Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata; BPRS Artha Surya Barokah (ASB); PT Sinarmuhindo; Arrahmah Tour; serta PT Ekonomi ‘Aisyiyah Hasanah Makmur.
Kegiatan diawali dengan kunjungan ke kantor BPRS ASB, kemudian berlanjut ke Gedung PWM Jateng untuk meninjau ruangan PT Sinarmuhindo. Setelah itu, rombongan melaksanakan diskusi bersama di ruang rapat lantai dua Gedung PWM Jateng.
Ketua BPO PP Muhammadiyah, Punang Amaripuja, menyampaikan apresiasinya terhadap pertumbuhan dan sinergi antara PWM Jateng dengan unit-unit BUMM yang berada di bawahnya. Menurutnya, kemajuan ekonomi Muhammadiyah di Jawa Tengah menunjukkan bukti konkret dari kerja sama yang kuat antara pimpinan wilayah dan pelaku usaha Persyarikatan.
“Kami melihat adanya ikatan yang sangat erat antara PWM Jawa Tengah dengan BUMM-nya. Ini menjadi contoh baik yang dapat ditiru oleh wilayah lain. Hasil kunjungan ini akan kami jadikan referensi dalam penyusunan roadmap pengembangan BUMM secara nasional,” ujar Punang Amaripuja.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
Punang menegaskan, BPO PP Muhammadiyah berkomitmen untuk memperkuat peran ekonomi Muhammadiyah sebagai bagian dari strategi besar pemberdayaan umat. Menurutnya, ke depan Muhammadiyah tidak hanya dikenal sebagai gerakan dakwah dan pendidikan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi umat yang mandiri dan profesional.
Sementara itu, Sekretaris PWM Jawa Tengah, Dodok Sartono, menekankan bahwa langkah penguatan ekonomi Muhammadiyah merupakan amanat dari Muktamar ke-48 Muhammadiyah. Dalam keputusan tersebut, Persyarikatan menegaskan komitmen untuk memperkuat gerakan ekonomi melalui pendekatan industrialisasi.
“Kami di PWM Jawa Tengah menjadikan gerakan ekonomi sebagai bagian dari prioritas program, sejalan dengan konsep 3J: Jamaah, Jamiyah, dan Jariyah. Melalui penguatan Jariyah inilah kami ingin mengembangkan usaha-usaha Muhammadiyah agar mampu berkontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tutur Dodok Sartono.
Ia menjelaskan bahwa pengembangan BUMM tidak hanya bertujuan memperkuat finansial organisasi, tetapi juga menciptakan dampak sosial yang luas. Salah satunya adalah membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, terutama bagi kader-kader muda Muhammadiyah yang memiliki semangat kewirausahaan.
“Pertemuan dengan tim PP Muhammadiyah ini menjadi langkah strategis untuk memperbaiki tata kelola BUMM. Kami ingin memastikan BUMM di Jawa Tengah terus tumbuh besar, maju, dan profesional, sehingga mampu memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi Persyarikatan dan bangsa,” tambahnya.
Selain diskusi dan kunjungan, agenda ini juga menjadi momentum refleksi atas capaian BUMM PWM Jateng selama beberapa tahun terakhir. Dalam periode tersebut, sejumlah unit usaha Muhammadiyah di Jawa Tengah berhasil memperluas jaringan bisnis dan menunjukkan kinerja positif di berbagai sektor, mulai dari keuangan syariah hingga pariwisata dan industri kreatif.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
