
PWMJATENG.COM, SurakartaΒ βΒ Perubahan zaman menuntut guru dan tenaga kependidikan untuk terus beradaptasi. Itulah yang ditegaskan Koordinator Kehumasan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Dwi Jatmiko, saat menerima tiga sertifikat pelatihan digital dari Pusat Pengembangan Literasi Digital pada Rabu (11/6/2025).
Pelatihan tersebut digelar secara daring oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia melalui program Digital Talent Scholarship 2025. Sertifikat ditandatangani secara elektronik oleh Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo, Bonifasius W. Pudjianto.
βSekolah tidak akan pernah maju jika guru, karyawan, dan kepala sekolah masih bersikap konservatif dalam pelayanan,β tegas Jatmiko di sela penyerahan sertifikat.
Ia mengingatkan bahwa perubahan yang berkemajuan dan berkeadaban harus dimulai dari guru, bukan semata-mata dari kebijakan pimpinan. βSegalanya berawal dan berakhir dari guru, dimulai dari kelas. Jangan menunggu perintah dan jangan hanya mementingkan diri sendiri,β ujarnya.
Dwi Jatmiko yang juga dikenal sebagai Branding Dai Champions Standardisasi Majelis Ulama Indonesia Pusat ini memperoleh tiga sertifikat dalam bidang keterampilan digital, yakni:
- Social Media Management untuk Brand Digital
- Media Digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan
- Cara Mudah Menggunakan Aplikasi Perkantoran Online
Ia menyebut, pelatihan tersebut memberikan bekal keterampilan praktis untuk menunjang kinerja harian tenaga kependidikan.
Baca juga, Berita Resmi Muhammadiyah Nomor 05/2022-2027/Zulkaidah 1446 H/Mei 2025 M
βPeserta dibekali kemampuan menggunakan aplikasi perkantoran dasar, seperti pengolah kata, lembar sebar (spreadsheet), dan perangkat presentasi,β jelas Jatmiko yang juga menjabat sebagai pimpinan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta.
Tak hanya itu, peserta juga dikenalkan pada konsep dan manfaat Google Workspace. Mereka diajarkan mengenali antarmuka Google Docs, Sheets, dan Slides, serta cara mengaplikasikan fitur utama yang dapat menunjang produktivitas kerja, baik secara individu maupun dalam tim.

Dengan penguasaan teknologi berbasis cloud, guru dan tenaga kependidikan diharapkan lebih siap menghadapi model kerja hybrid. Kolaborasi yang sebelumnya terhambat ruang dan waktu kini dapat berlangsung fleksibel dan efisien.
βPeserta juga diajarkan cara membuat dan mengedit dokumen di Google Docs secara percaya diri. Mulai dari mengatur format teks, menambahkan elemen seperti tabel, gambar, hingga header dan footer, serta mengelola dokumen secara kolaboratif,β ungkapnya.
Bagi Jatmiko, guru tak hanya bertugas mengajar, tetapi juga membawa semangat kemajuan dalam setiap aspek kehidupan sekolah. Pendidikan, menurutnya, adalah panggilan kemanusiaan yang mengedepankan akhlak mulia sebagai fondasi utama.
βMenjadi guru berarti berkomitmen untuk melahirkan generasi unggul dalam prestasi, sekaligus memiliki akhlakul karimah. Maka, kemampuan digital dan penguasaan teknologi wajib dimiliki agar sekolah mampu bersaing dan tidak tertinggal zaman,β katanya.
Kontributor : Jatmiko
Ass Editor : Ahmad; Editor :Β M Taufiq Ulinuha