BeritaKabar Daerah

Bikin Bangga! Muhammadiyah Boyolali Luncurkan 5 Sekolah Bilingual Menuju Standar Internasional

PWMJATENG.COM, Boyolali – Dalam momentum Halal Bihalal Guru se-Kabupaten Boyolali, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) PDM Boyolali resmi meluncurkan lima sekolah Muhammadiyah bilingual yang akan dikembangkan menuju sekolah bertaraf internasional, Rabu (9/4/25).

Acara yang digelar di Semar Resto, Mojosongo, ini dihadiri 1.650 guru dari berbagai jenjang pendidikan. Kehadiran Wakil Bupati Boyolali, Dwi Fajar Nirwana, menambah semarak acara tersebut. Ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kiprah Muhammadiyah dalam memajukan pendidikan di Boyolali.

“Kami sangat menghargai peran Muhammadiyah yang secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya.

Ketua Majelis Dikdasmen PDM Boyolali, Kamtar, menegaskan bahwa Muhammadiyah Boyolali saat ini membina 134 sekolah yang tersebar di berbagai wilayah. Rinciannya, terdapat 101 SD/MI Muhammadiyah, 22 SMP/MTs, serta 11 SMA/SMK/MA.

“Peluncuran lima sekolah bilingual ini menjadi langkah konkret dalam mewujudkan pendidikan berkualitas global yang tetap berbasis nilai-nilai Islam,” kata Kamtar.

Lima sekolah yang secara resmi diluncurkan sebagai Sekolah Muhammadiyah Bilingual adalah:

  1. SD Muhammadiyah PK Banyudono (Kepala Sekolah: Pujiono)
  2. MIM PK Boyolali (Kepala Sekolah: Rohmah)
  3. SD Muhammadiyah PK Ampel (Kepala Sekolah: Ivan Norma Susila)
  4. SD Muhammadiyah PK Tumang (Kepala Sekolah: Arief Wigati)
  5. SD Muhammadiyah PK Andong (Kepala Sekolah: Teja Nurcahya)

Kelima sekolah ini telah memulai proses transformasi menuju kelas internasional melalui kerja sama dengan National Geographic Learning dan kemitraan dengan Cambridge Partnership School.

Baca juga, Setelah Lebaran: Menjaga Iman di Tengah Rutinitas yang Kian Padat

Ketua PDM Boyolali, Ali Muson, dalam tausiyahnya mengingatkan pentingnya menjaga silaturahmi di kalangan pendidik sebagai pondasi kekuatan dakwah dan kebersamaan.

“Silaturahmi itu energi. Dari kebersamaan inilah lahir sinergi dalam memajukan pendidikan,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Pusat, Agus Suroyo, mengajak seluruh guru untuk terus membangun kemitraan strategis dengan berbagai elemen masyarakat demi peningkatan kualitas pendidikan.

“Kolaborasi menjadi kunci. Lembaga pendidikan tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi dengan komunitas, dunia usaha, dan pemerintah sangat diperlukan,” ucap Agus.

Ketua FGM Boyolali juga turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara Halal Bihalal yang telah dilaksanakan untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Ia menyampaikan rasa syukur karena forum ini menjadi ruang silaturahmi, inspirasi, dan semangat kolektif para pendidik Muhammadiyah di Boyolali.

Peluncuran sekolah bilingual ini bukan hanya tentang penguasaan bahasa asing. Lebih dari itu, ini merupakan langkah Muhammadiyah Boyolali dalam menciptakan generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat global, tanpa kehilangan jati diri keislaman dan kebangsaan.

Kontributor : Pujiono
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE