Bersyukur dan Napak Tilas dari Masjid Istiqlal dan Monas di Jakarta
PWMJATENG.COM, Solo – Tim Seni Budaya Sekolah Pendidikan Karakter berbasis TIK SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah, yang terdiri 35 siswa dan 13 guru pendamping, Bersyukur dan Napak Tilas Monas dan Masjid Istiqlal di Jakarta, Selasa (6/3/2018).
Berangkat dengan menggunakan bus Pandawa 87 yang Mengaspal pada hari senin, 5 Maret 2018 Pukul 14.00 WIB yang dilepas langsung oleh Kepala Sekolah Sri Sayekti, S.Pd., M.Pd.
Dalam salah satu kegiatan tim seni budaya, melakukan shalat Tahiyatul Masjid di Masjid Istiqlal, salat subuh dan membaca al Qur’an untuk memperkokoh religius dan mengunjungi destinasi wisata Monumen Nasional (Monas).
Masjid Istiqlal merupakan kebanggaan umat Islam Indonesia. Kemegahan dan arsitekturnya yang unik membuat masjid satu ini begitu istimewa. Masjid ini merupakan masjid terbesar se-Asia Tenggara.
Agung Sudarwanto, S.Sn., M.Sn merasa sangat senang, bahagia dan bersyukur dengan acara Undangan dari Direktorat Kesenian Kemendikbud RI pasalnya dapat memperkuat Wulanging Jagad (belajar dari alam).
“Saya merasa sangat senang dengan antusiasme siswa dan orang tua, selain itu kita bisa belajar ayat-ayat Allah. Ayat Allah ada Qauliyah dan kauniyah. Qauliyah berarti ayat yang difirmankan Allah dalam al Qur’an, sedangkan Kauniyah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling kita, fenomena alam, kejadian di sekitar kita,” ujar Sutradalang Fragmen Anoman Duta.
Di tambahkan, Di dunia Pedalangan, Wulanging Jagad direfleksikan dalam konsep Hastha Brata, Hastha = 8, Brata = laku / tumindak / pengendalian diri / tingkah laku / sifat. Direfleksikan dalam bentuk :
1. Geni / api, maknanya pemimpin harus mampu memberi urup lan urip.
2. Banyu /air / Samudra, maknanya pemimpin harus mampu memberikan solusi
3. Maruta / Angin, maknanya bahwa pemimpin harus teliti, bijaksana, adil dan merata.
4. Srengenge / Matahari, maknanya pemimpin harus mampu memberi kehidupan.
5. Lintang / bintang, maknanya pemimpin harus mampu sebagai pedoman / teladan.
6. Mendhung / awan, maknanya pemimpin harus berwibawa.
7. Rembulan / bulan, maknanya pemimpin harus mampu membimbing / membawa pencerahan.
8. Bantala / bumi, maknanya bahwa sebagai pemimpin itu merupakan pengabdian tanpa wates, terhadap bangsa, negara dan selalu taat kepada agama.
Dengan (lirik) Wulanging Jagad, Adiling Kodrat, Watak Angkara, Wahyune Sirna
Jatmiko, Wakil kepala sekolah bidang Humas mengatakan, kegiatan ini sebagai sarana menjaga kesemangatan petik praktik baik dan menanamkam cinta belajar akan artinya berakhlaqul karimah yang berkeunggulan dan berkeadaban dan mengingat sejarah perjuangan rakyat Nusantara, Indonesia dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga perlu mengetahui kelebihan Masjid Istiqlal dan Monas.
“Acara di Monas ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada siswa tentang nilai-nilai karakter Nasionalis, Integritas, Mandiri, Gotong Royong, Religius yang bernilai edukatif karena di Monumen Nasional terdiri atas beberapa bagian, yaitu: Pintu Gerbang Utama, Ruang Museum Sejarah, Ruang Kemerdekaan, Pelataran Cawan, Puncak Tugu, Api Kemerdekaan, Badan Tugu, mencari pengalaman dan memupuk kebersamaan sekaligus refreshing,” katanya. (Jatmiko).