Bersama UMP, Lazismu Banyumas Panen Raya 4,5 Hektar
PWMJATENG.COM, BANYUMAS – Ditengah pandemi covid 19 Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr Jebul Suroso melakukan Panen Raya seluas 4,5 hektar di Dusun Karangtawang, Desa Banteran, Kecamatan Wangon Banyumas.
Hadir dalam acara tersebut, selain Rektor UMP Dr Jebul Suroso, Ketua Lazismu Pimpinan Pusat Prof Hilman Latief, Ketua Lazismu Pimpinan Wilayah Jawa Tengah Dodok Sartono, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas Dr Ibnu Hasan, KAPOLRESTA Banyumas Kombes Pol M Firman, Dandim 0701/Banyumas Letkol Inf. Candra, dan Kepala Dinas Pertanian Banyumas.
Dikatakan Rektor UMP Dr Jebul Suroso, panen raya ini merupakan program kebutuhan pangan kepada masyarakat yang sangat bagus.
“Kami sangat support, karena ini menggerakan aktivitas perekonomian yang berbasis masjid, UMP sebagai salah satu kontributor pengumpulan zakat, infaq, shadaqah. Dari keluarga besar UMP akan support ini, akan semakin besar kedepannya ,” jelasnya.
Menurutnya, bangsa ini perlu yang seperti ini, rakyat perlu untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Mudah-mudahan mereka semua diberi kemudahan, dan bisa menghasilkan. Karena ini suatu yang bergulir harpannya nanti kedepan bisa melibatkan banyak pihak. Dan UMP tidak hanya mendukung, insya Allah akan menyukseskan para petani yang perlu support dari kami, kita akan support mereka,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Lazismu Banyumas, Sabar Waluyo mengatakan, panen raya padi ini merupakan hasil dari Sekolah Lapang yang merupakan program Tani Bangkit Lazismu Banyumas bersama Majelis Pemberdayaan Masyarakat PDM Banyumas dan Dinas Pertanian Banyumas.
Menurutnya, program tani bangkit ini adalah bagian dari Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ) yang menjadikan Masjid sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
“Untuk sekolah lapang yang sudah berlangsung dari bulan Oktober 2020 ini miliki jumlah peserta sebanyak 25 orang dengan lahan padi sebesar 4,5 hektar,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PDM Banyumas Dr Ibnu Hasan mengatakan pentingnya masjid sebagai pusat pemberdayaan. “Ketika orang sudah terikat dengan masjid dan ada program pemberdayaan jamaah masjid insyaaAllah keberlangsungan keteraturan dan kebersamaan ini akan tetap bisa kita bangun,” pungkasnya. (tgr)