Bersama Prof. Imam Robandi, Jajaran Pimpinan Muhammadiyah “Dibakar” Nyalinya
PWMJATENG.COM, KARANGANYAR – Suasana kantoran rutin Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karanganyar, Jum’at (11/05) terasa lain dari kebiasaanya. Ratusan orang unsur pimpinan yang terdiri dari pleno PDM, Ortom, Majelis/Lembaga, PCM dan pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah tampak memenuhi aula lantai 2 Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Karanganyar. Situasi kantoran rutin yang digelar setiap jum’at malam pun terasa lain dengan hadirnya Prof. DR. H. Imam Robandi, M.Eng., dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, yang berhasil membuat suasana hati para pimpinan Muhammadiyah Karanganyar menjadi “gerah dan terbakar” termotivasi oleh sentilan-sentilan motivator pendidikan ini.
Sebagaimana disampaikan Sekretaris PDM Kabupaten Karanganyar Sarilan M. Ali, M.Pd., jika kantoran kali ini memanfaatkan momentum kegiatan terkait, yaitu Simposium Nasional Untuk Pendidikan yang dilaksanakan Sabtu (12/05) bertempat di SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar.
“Memanfaatkan waktu dan kesempatan kehadiran Prof. Robandi, hari ini kita adakan diskusi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Karanganyar bersama Prof. DR. H. Imam Robandi, M.Eng., yang merupakan tokoh motivasi pendidikan yang sekaligus ketua Dikdasmen PWM Jawa Timur. Diskusi kali ini mengambil tema Sinergitas Pengelolaan Pendidikan Antara AUM dengan PDM Menuju Sekolah Muhammadiyah Yang Berkemajuan” kata Sarilan.
Mengawali acara diskusi acara dibuka oleh Wakil Ketua PDM Kabupaten Karanganyar yang membidangi Dikdasmen, Drs. H. Suriyanto, M.Pd. Dalam sambutanya Suriyanto memohonkan ijin ketua PDM yang masih ada acar luar kota sekaligus menginformasikan perkembangan pendidikan khususnya Amal Usaha Muhammadiyah Karanganyar dibidanng pendidikan. “Selain sekolah-sekolah Muhammadiyah yang sudah mempunyai prestasi daerah, nasional mamupun internasional, saat ini kita setidaknya ada empat sekolah baru yang kita rintis yang insya Allah segera mendapatkan legalitas operasional” kata Suriyanto.
Sementara itu Prof. Imam Robandi dalam diskusi bersama dengan para pimpinan Muhammadiyah Karanganyar membawakan materi berjudul “Brand Of Creative School”. Sebelum memasuki inti materi guru besar Teknologi Elektro pada Istitut Teknologi Surabaya (ITS) ini memyampaikan perlunnya sinergi yang baik antara Muhammadiyah (PDM,PCM), Majelis Dikdasmen dan Sekolah Muhammadiyah. “Hal ini sangat penting di awal, jangan sampai pimpinan, majelis dan sekolah jalan sendiri-sendiri bahkan terjadi perbedaan misi dan konsep” kata Imam Robandi dengan logat jawa timurannya.
Imam Robandi juga memyampaikan tentang pentingya penguasaan teknologi untuk mendukung dakwah maupun pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah “ kenapa harus menguasai teknologi? Karena hal ini sangat penting jika kita tidak sekedar ingin menjadi penonton, kemajuan teknologi harus kita kuasai sebagai senjata kita mengembangkan dakwah dan mengendalikan AUM”.
Dengan gaya khasnya sebagai motivator pendidikan, Imam Robandi menyampaikan kiat sukses dan bukti sukses pengelolaan AUM pendidikan diberbagai daerah hampir seluruh Indonesia. “Saya dahulu punya obsesi Dikdasmen PWM Jawa Timur harus menjadi kiblat pendidikan Muhammadiyah se-Indonesia. Meskipun awalnya banyak yang meragukan dan tidak percaya namun waktu yang membuktikan. Sekarang setiap hari banyak yang datan dan saya hampir setiap hari keliling wilayah Indonesia untuk berbagi sukses dan memberikan motivasi pengelolaan AUM Sekolah”. Kata alumnus Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Gombong, Kebumen Jawa Tengah ini.
Terkait brand sekolah, Imam Robandi memandang sangat penting karena dari sinilah imej sekolah itu diciptakan. Menurutnya tampilan fisik sekolah sangat mempengaruhi stigma masyarakat, karena hal ini yang awal akan tampak dan menajadi daya tarik bagi orang tua dalam memilih sekolah bagi anak-anaknya. “Tentunya dengan diimbangi pula dengan terobosan kualitas pendidikan yang baik setelah memiliki fisik sekolah yang mentereng sebagai daya tarik” sambil Imam Robandi memeberikan contoh-contoh banguna fisik sekolah yang pernah menjadi binaanya sehingga berkembang menjadi sekolah favorit dengan tampilan megah.
Antusiasme peserta terpaksa belum bisa dituntaskan karena keterbatasan waktu dan Prof. Robandi harus mempersiapkan kegiatan esok harinya. “Mohon maaf tidak kita buka tanya jawab ini sudah jam 22.15, besok silakan hadir pada acara symposium pendiidikan di SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar, akan saya layani segala pertanyaan” pungkas Imam Robandi. (MPI PDM Kra – JOe).