BERKAH RAMADLAN
PWMJATENG.COM – BULAN Ramadlan adalah bulan penuh berkah. Pada hari ahad, 11 Ramadlan 1439 H / 27 Mei 2018 bertempat di Muallaf Center, Masjid At-Taqwa Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Herman Erfan Eji mendapat hidayah.
Dituntun oleh Ketua PDM Kota Semarang, KH Fachrur Rozi, Eji tanpa ada paksaan dari pihak manapun dan dengan ikhlas dan sesadar-sadarnya dengan ini menyatakan masuk Islam
Eji adalah mahasiswa AMNI Semarang kelahiran Maumere, 19 Oktober 1991. Dia beralamat di Duo Toru RT 19 RW IV Nangameting, Alok Timur, Nusa Tenggara Timur. Saat ini, yang bersangkutan tinggal kost di daerah Tlogosari Pedurungan Semarang.
Prosesi acara dipandu oleh Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang, AM Jumai, dan doa oleh KH Afif. Sebelum dituntun membacakan dua kalimat syahadat, KH Fachrur Rozi menyampaikan beberapa nasihat. Nanti setelah sdr Herman Erfan Eji membaca dua kalimat syahadat, ada beberapa perubahan yang terjadi.
Pertama, adanya perubahan dari “pembangkang” menjadi “taat”. Kafir itu artinya mengingkari sementara Islam itu artinya tunduk, yakni tunduk kepada aturan-aturan Allah. Dengan membaca syahadat artinya mengubah diri dari kafir menjadi muslim.
Kedua, perubahan dari hina menjadi mulia. Orang kafir itu seluruh amalnya ditolak, sebaik apapun seluruh amalnya akan ditolak. Dengan masuk Islam, maka dosa-dosa yang lalu diampuni, dan dimulai lagi dari nol. Bagi orang yang masuk Islam di usia remaja, maka dosa masa lalunya dihapus.
Ketiga, dengan mengucapkan syahadat berarti seseorang terkena hukum taklif. Setelah mengucapkan syahdat, aku bersaksi bahwa Allah adalah Tuhanku dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, maka berlaku hukum-hukum taklifi, berlaku hukum Islam. Setelah masuk Islam, ada hak Misalnya, sebelumnya haram mutlak menikahi muslimah maka dengan syahadat dia boleh menikah.
Selain hak ada juga kewajiban. Ibarat masuk sekolah, maka di situ ada aturan-aturan. Misalnya senin upacara, pakaian seragam, dan lain-lain. Sebelum masuk Islam, mohon maaf boleh zina, mabuk-mabukan, dll. Tetapi begitu menjadi muslim maka semua aturan berlaku.
Sebelum sekolah, tidak ada kewajiban-kewajiban, tetapi begitu masuk maka berlaku aturan-aturan. Termasuk juga masalah sholat dan puasa. Dengan mengucapkan syahadat maka mulai besok pagi sudah berkewajiban untuk menjalankan puasa. Demikian pula, sudah harus menjalankan ibadah sholat.
Mudah-mudahan proses ini tidak hanya memegang kuncinya untuk masuk, hanya mendapatkan hak tetapi bisa benar-benar mengikuti semua aturan yang berlaku. Kita doakan bersama semoga Mas Eji diberi kekuatan, untuk bisa menjalankan seluruh perintah-Nya, bisa masuk udhulu bissilmi kaffah, tidak hanya “anguk-anguk” di pintu tetapi betul-betul masuk secara penuh.
Masuk Islam belakangan bukan berarti tidak baik. Kita doakan mudah-mudahan menjadi pejuang-pejuang sejati lebih dari yang masuk Islam sejak lahir. Sejarah membuktikan, bagaimana sejarah Umar bin Khattab. Dia adalah “new comer” muallaf tetapi perjuangannya terhadap Islam luar biasa.
Wallahu’alam
Semarang, 28 Mei 2018
Dr. Aji Sofanudin