Berita

BEM Berdampak UMS Resmi Luncurkan Program Sewu Santun, Dorong Edukasi Bencana, Cegah Stunting, dan Perkuat UMKM Lokal

PWMJATENG.COM, SURAKARTA – BEM Berdampak Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) resmi meluncurkan program unggulan bertajuk Sewu Santun, sebuah inisiatif kolaboratif berbasis pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di Kampung Sewu, Kota Surakarta.

Program ini mengintegrasikan edukasi mitigasi bencana, pencegahan stunting, serta penguatan UMKM lokal berbasis kearifan sejarah Kampung Sewu. Peluncuran Sewu Santun menjadi implementasi nyata skema BEM Berdampak, yang menekankan peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial.

Sebanyak 20 mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM F) UMS terlibat langsung dalam program ini. Kolaborasi lintas organisasi mahasiswa tersebut menjadi wujud sinergi dalam menjawab persoalan sosial di tingkat akar rumput.

Ketua tim kegiatan, Siti Azizah Susilawati, Ph.D., menyampaikan bahwa Sewu Santun dirancang sebagai ruang belajar bersama antara mahasiswa dan masyarakat.

“BEM Berdampak mendorong mahasiswa hadir bukan hanya sebagai pelaksana, tetapi sebagai mitra masyarakat. EduBoard dan panel surya ini menjadi sarana pembelajaran bersama agar warga semakin sadar akan mitigasi bencana, kesehatan keluarga, dan pentingnya energi berkelanjutan,” jelasnya, Jumat (26/12).

Ia menambahkan, Kampung Sewu memiliki karakteristik sosial yang kompleks. Berada di bantaran Sungai Bengawan Solo, wilayah ini rawan banjir, menghadapi tantangan kesehatan keluarga termasuk stunting, namun juga menyimpan potensi ekonomi lokal melalui UMKM kuliner tradisional.

Salah satu agenda utama peluncuran Sewu Santun adalah peresmian EduBoard, media edukasi inovatif yang dirancang oleh mahasiswa BEM Berdampak UMS. EduBoard menyajikan informasi mitigasi bencana dan pencegahan stunting secara visual dan komunikatif.

Keunggulan EduBoard terletak pada integrasinya dengan panel surya sebagai sumber energi utama. Teknologi ini menjadi contoh penerapan energi terbarukan dan solusi ramah lingkungan di tingkat komunitas.

“Pendekatan ini sejalan dengan semangat BEM Berdampak dalam mendorong solusi berbasis keberlanjutan dan adaptasi perubahan iklim,” tegas Azizah.

Senada dengan hal tersebut, Ika Candra Sayekti, M.Pd., menekankan bahwa pencegahan stunting membutuhkan pendekatan edukatif yang dekat dengan keseharian masyarakat. Media edukasi yang sederhana dan berkelanjutan dinilai lebih efektif meningkatkan kesadaran keluarga.

Sementara itu, M. Al Fatih Hendrawan, S.T., M.T., menambahkan bahwa keterlibatan mahasiswa lintas disiplin ilmu menjadi kekuatan utama program ini.

“Kolaborasi BEM U dan BEM F memungkinkan integrasi pengetahuan sosial, pendidikan, dan teknologi untuk menjawab persoalan nyata di masyarakat,” ujarnya.

Selain EduBoard, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan peluncuran produk UMKM Sewu Santun, yakni telur pindang batik dan apem kelor. Kedua produk dikembangkan bersama pelaku UMKM lokal untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi sekaligus mengangkat identitas sejarah Kampung Sewu.

Telur pindang batik merepresentasikan filosofi batik sebagai identitas Kota Surakarta, sedangkan apem kelor dipilih karena kandungan gizinya yang tinggi dan relevan dengan upaya pencegahan stunting.

Peluncuran Sewu Santun turut dihadiri Lurah Sewu, Mei Andrianto, S.T., M.T., yang mengapresiasi kontribusi mahasiswa UMS melalui skema BEM Berdampak.

“Kami menyambut baik kehadiran mahasiswa UMS yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menghadirkan solusi nyata bagi warga Sewu,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga melibatkan Karang Taruna serta para pelaku UMKM lokal. Keterlibatan pemuda dan UMKM menjadi strategi keberlanjutan agar manfaat program dapat terus dirasakan masyarakat.

Program Sewu Santun diharapkan menjadi model praktik baik BEM Berdampak UMS yang dapat direplikasi di wilayah lain, sekaligus memperkuat peran mahasiswa sebagai mitra strategis pembangunan sosial berbasis nilai keislaman, kemanusiaan, dan keberlanjutan.

Kontributor: Fika/Humas
Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE