Belajar dari KH. Ahmad Suyuti Pendiri Muhammadiyah Kabupaten Tegal; Dari Pendidik hingga Politisi
PWMJATENG.COM, Semarang – Didapuk menjadi tuan rumah Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Muhammadiyah Jawa Tengah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) memiliki sejarah yang panjang. Berdirinya Muhammadiyah di Kabupaten Tegal tak lepas dari peran tokoh masyarakat asal Kartasura, Sukoharjo KH. Ahmad Suyuti.
Dilansir dari Suara Muhammadiyah, pada tahun 1956 KH. Ahmad Suyuti mulai menggerakkan geliat dakwah Muhammadiyah di Kabupaten Tegal. Pria kelahiran Kartasura, 14 September 1934 ini sudah mengenal Muhammadiyah sejak kecil. Keluarganya merupakan keluarga Muhammadiyah, dan penggerak di Kartasura kala itu.
KH Ahmad Suyuti sejak kecil telah aktif sebagai Pandu Athfal Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan. Kemudian pada usia remaja, KH. Ahmad Suyuti juga aktif di Pemuda Muhammadiyah. Sosok kharismatik ini kemudian berhijrah dari Kartasura ke Slawi, Kabupaten Tegal selepas menyelesaikan perkuliahannya.
Selain menyebarkan paham agama Islam, KH. Ahmad Suyuti juga berdakwah melalui gelanggang politik. Ia pernah menjadi anggota DPRD selama 3 periode dari beberapa partai politik yang berbeda. Selain itu, KH. Ahmad Suyuti juga pernah menjabat sebagai penilik di bidang pendidikan Setkab Kabupaten Tegal.
Baca juga, Kilas Kepemimpinan Muhammadiyah Jateng, Mulai dari Ulama hingga Cendekiawan
Sebagai penilik di bidang pendidikan, KH. Ahmad Suyuti menyebarkan dakwah Muhammadiyah pada tiap kunjungannya ke SD dan SMP. Sasarannya adalah para guru agama. Sukses dengan jabatannya sebagai penilik, ia pernah diangkat sebagai Kepala Pendidikan di Kabupaten Tegal. Peluang yang KH. Ahmad Suyiti dapatkan, ia manfaatkan sebagai ladang dakwah untuk menyebarkan paham Muhammadiyah ke berbagai daerah di Kabupaten Tegal. Pada akhirnya, Muhammadiyah mulai dikenal oleh masyarakat setempat.
Perlu diketahui bahwa KH. Ahmad Suyuti juga merupakan Ketua PDM Kabupaten Tegal pertama (1956-1965), di mana sebelum adanya PDM, Muhammadiyah di Kabupaten Tegal diwadahi melalui cabang-cabang dan ranting-ranting Muhammadiyah. Tokoh yang wafat pada 17 Mei 2021 ini semasa kepemimpinannya sukses merintis amal usaha Muhammadiyah pertama di Kabupaten Tegal, yakni SD Muhammadiyah Slawi pada tahun 1935. Di mana pada tahun 1951 secara resmi mendapatkan izin operasionalnya.