Batik Muhammadiyah Brebes: Perpaduan Dakwah, Tradisi, dan Identitas Lokal yang Memikat

PWMJATENG.COM, Brebes – Muhammadiyah Brebes kembali mencuri perhatian publik dengan sebuah inovasi budaya yang sarat makna. Kali ini, persyarikatan menghadirkan Batik Muhammadiyah Brebes, sebuah karya yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga penuh filosofi dakwah dan identitas lokal.
Batik tersebut hadir dengan dominasi warna biru toska yang menyejukkan. Warna itu berpadu dengan motif parang sebagai dasar, ditambah ornamen unik berupa telur asin dan bawang merah. Dua ikon kuliner sekaligus ciri khas daerah Brebes ini menjadikan batik tersebut tampil berbeda dan otentik.
Selain warna, motif parang juga menjadi ciri kuat dari batik ini. Parang dikenal sebagai salah satu motif klasik Nusantara yang mengandung filosofi perjuangan tanpa henti.
Keunikan lain terletak pada tambahan motif telur asin dan bawang merah. Keduanya sudah lama menjadi identitas Brebes dan kini disematkan pada karya ini. Telur asin dipandang melambangkan ketahanan sekaligus daya simpan. Filosofinya selaras dengan semangat Muhammadiyah dalam menjaga aqidah serta manhaj tarjih yang kokoh.
Baca juga, Berita Resmi: Tanfidz Musywil II-III Majelis Tarjih PWM Jawa Tengah
Adapun bawang merah diartikan sebagai simbol kebersamaan dalam perbedaan. Setiap lapisan bawang memang berbeda, tetapi tetap menyatu dalam satu kesatuan rasa. Filosofi itu mengingatkan bahwa warga Muhammadiyah, meski berasal dari latar belakang beragam, tetap satu dalam persyarikatan.
Batik ini pun mendapat sambutan hangat dari warga. Mereka menilai karya tersebut bukan hanya sekadar busana, tetapi juga simbol identitas baru Muhammadiyah di Brebes. Dakwah yang membumi, berpijak pada kearifan lokal, namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam berkemajuan.

Dalam pandangan Muhammadiyah Brebes, batik ini bukan sekadar karya seni yang indah dipandang, tetapi sebuah pesan dakwah kultural. Dengan menyerap filosofi lokal, Muhammadiyah ingin menegaskan bahwa dakwah bisa hadir secara halus, menyatu dengan tradisi, tanpa kehilangan substansi ajaran Islam.
Hadirnya Batik Muhammadiyah khas Brebes sekaligus menjadi pengingat bahwa persyarikatan selalu berinovasi. Tradisi dijaga, identitas lokal diangkat, sementara dakwah modern terus digelorakan. Inovasi ini menandai sebuah langkah penting dalam perjalanan Muhammadiyah Brebes untuk semakin dekat dengan masyarakat.
Kontributor : Lukmanul Hakim
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha