Bantuan Huntara untuk Korban Gempa Sulbar
PWMJATENG.COM, MAMUJU – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) telah membangun tempat hunian sementara (huntara) untuk para korban gempa bumi di Sulawesi Barat. Muhammadiyah membangun huntara berjumlah 30 unit yang berada di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene dan Tapalang, Kabupaten Mamuju.
Huntara ini dibangun dengan dana yang dikumpulkan melalui Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu). Indrayanto selaku Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah, mengatakan bahwa ada 40 unit huntara yang telah dibangun dan ada rencana untuk membangun 100 unit huntara.
“Kami serahkan 30 unit huntara yang sudah selesai dibangun tersebut, setelah sebelumnya pada bulan Maret 2021 kami menyerahkan 10 unit. Insya Allah ini akan ditindak lanjuti dengan pembangunan 100 unit huntara berikutnya,” ujar Indrayanto.
Indrayanto menambahkan sasaran pembangunan huntara Muhammadiyah adalah lokasi-lokasi yang menjadi korban gempa Sulawesi Barat di Kecamatan Tapalang, Tapalang Barat dan Malunda. “Untuk pembangunan huntara ini kami melaksanakan tahapan kegiatan dari mulai asesment, sosialisasi ke pengambil kebijakan dan tokoh masyarakat, verifikasi data, pembentukan kelompok, pelatihan tukang, pengadaan bahan, distribusi bahan, pembangunan, monitoring evaluasi sampai serah terima,” tambahnya.
Dalam program pembangunan huntara ini kita dapat mengambil pelajaran yang berharga yaitu keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan. “Sehingga ini mempercepat proses penyelesaian pembangunan. Dukungan masyarakat merupakan wujud keberdayaan dan saling peduli untuk bangkit bersama serta berkemajuan,” katanya.
Darmawan selalu Manager program Huntara Muhammadiyah di Sulawesi Barat mengatakan bahwa pembangunan huntara di Sulawesi Barat ini dipergunakan untuk keluarga yang memenuhi syarat – syarat tertentu. “Penerima manfaat huntara adalah keluarga yang belum menerima bantuan hunian dari pihak mana pun, mempunyai anggota keluarga kelompok rentan yaitu lansia, wanita, anak-anak atau difabel,” jelasnya.
Keluarga yang mengalami dampak cukup parah akibat gempa yang terjadi tanggal 15 Januari 2021 silam seperti rusak berat dan ada anggota keluarga yang meninggal dunia juga akan mendapatkan bantuan huntara. “Keluarga yang tempat tinggalnya rusak berat sehingga tidak layak huni dan ada anggota keluarga yang meninggal dunia atau luka berat,” tambah Darmawan.
Darmawan menjelaskan bahwa keluarga penerima manfaat dari 30 huntara tersebut berasal dari 2 desa di Kecamatan Malunda dan 1 desa di Kecamatan Tapalang. “Ada 6 keluarga dari Desa Lombong dan 7 keluarga dari Desa Mekkata di Kecamatan Malunda. Sedangkan di Kecamatan Tapalang ada 17 keluarga dari Desa Tampalang,” pungkasnya.
Salah satu bantuan huntara tersebut diberikan kepada Syahring, warga dusun Pempioang, Desa Tapalang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Rumahnya yang terdapat istri dan ketiga anaknya mengalami rusak parah. Ia juga mengalami patah tulang belakang dan sudah dua kali menjalani operasi penyembuhan. Sedangkan istrinya patah tulang tangan kiri dan salah satu anaknya mengalami luka di kaki.
Editor : Tria