AUMBerita

Bahasa Indonesia Siap Jadi Bahasa Internasional, Apa Strateginya?

PWMJATENG.COM, Surakarta – Program Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan Kuliah Perdana dan Diskusi Ilmiah bertema “Bahasa Indonesia sebagai Bahasa UNESCO dalam Lintas Sejarah dan Era Komunikasi Global” pada Kamis (5/9). Acara ini berlangsung di Ruang Seminar Pascasarjana, Kampus II UMS, dan dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai jenjang, mulai dari sarjana hingga doktor.

Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS, Mauly Halwat Hikmat, menyampaikan bahwa diskusi ini penting untuk memperkuat peran Bahasa Indonesia di komunitas internasional. “Kami memiliki 19 program studi di FKIP, mulai dari S1 hingga S3. Melalui acara ini, kita dapat memperdalam peran Bahasa Indonesia dan mengembangkannya di tingkat global,” ujarnya.

Harapan besar pun diutarakan bahwa diskusi ilmiah ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas lulusan UMS. Ia berharap mahasiswa mampu memanfaatkan kesempatan ini untuk memahami lebih dalam mengenai pentingnya peran Bahasa Indonesia di era globalisasi.

Wakil Rektor I UMS, Harun Joko Prayitno, yang menyampaikan sambutan, menegaskan bahwa Bahasa Indonesia sudah mulai dibahas di berbagai forum internasional. “Topik ini diangkat karena Perdana Menteri Malaysia beberapa kali membahas Bahasa Indonesia di forum internasional di Kuala Lumpur,” jelas Harun.

Baca juga, Jelang Pilkada Serentak 2024, Muhammadiyah Tegaskan Netralitasnya Namun Tidak Untuk Warganya

Menurutnya, sudah saatnya Indonesia mempercepat langkah untuk mempromosikan Bahasa Indonesia ke kancah internasional. “Kita perlu strategi yang matang agar Bahasa Indonesia bisa lebih cepat diakui oleh PBB sebagai bahasa internasional,” tambahnya.

Esie Hanstein, dosen di Humboldt-Universitat zu Berlin dan University of Leipzig, Jerman, turut hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut. Esie membagikan pengalamannya selama 24 tahun mengajarkan Bahasa Indonesia di Jerman. Ia juga berbagi kisah haru tentang bagaimana ibunya baru pertama kali mendengarkan dirinya memberikan kuliah secara langsung di UMS.

“Bahasa Indonesia di Jerman diajarkan sebagai mata kuliah, dan selama ini saya berusaha keras agar mahasiswa di sana memahami pentingnya bahasa kita,” ungkap Esie. Ia menambahkan, kesuksesan dalam belajar hanya bisa diraih dengan proses dan dedikasi penuh.

Esie juga menekankan bahwa bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga cerminan identitas bangsa. “Bahasa ini mencerminkan siapa kita dan bagaimana kita beradaptasi dengan dunia,” pungkasnya.

Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE