
PWMJATENG.COM, Banyumas – Asrama Unggulan KH. Abu Dardiri Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bekerja sama dengan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK SDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas menyelenggarakan Baitul Arqam (BA) untuk memperkuat ideologi Muhammadiyah. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 21-23 Februari 2025, dan diikuti oleh 200 peserta dari berbagai program studi yang tinggal di asrama serta mahasiswa dari program Ma’had Imam Malik.
Baitul Arqam bertujuan menanamkan pemahaman Islam yang berkemajuan, berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selain itu, kegiatan ini membentuk mahasantri agar memiliki pemahaman, sikap, dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam. Para peserta juga diperkenalkan dengan sejarah, visi, misi, serta gerakan dakwah Muhammadiyah guna mencetak kader yang berkomitmen terhadap perjuangan Islam.
Direktur Asrama KH. Abu Dardiri, Bruri Abdussalam, menegaskan bahwa Baitul Arqam adalah momentum strategis dalam mencetak kader Muhammadiyah yang unggul. “Kegiatan ini merupakan momentum penting dalam membentuk serta mencetak kader Muhammadiyah yang unggul, berakhlak mulia, dan berkomitmen terhadap dakwah amar ma’ruf nahi munkar,” ujarnya.
Baca juga, Kangen Ramadan: Bukti Keimanan dan Kecintaan
Lebih lanjut, Bruri menekankan bahwa Baitul Arqam bukan sekadar kegiatan seremonial. Ia menegaskan bahwa ilmu tidak cukup tanpa pengamalan dan pengalaman dalam membangun kekuatan muamalah serta jejaring yang kuat. Oleh karena itu, mahasantri diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) juga turut hadir dalam acara tersebut. Ia menuturkan bahwa Baitul Arqam merupakan bagian dari kaderisasi untuk menciptakan generasi Islam yang berkemajuan. “Baitul Arqam bukan sekadar forum pembelajaran biasa, tetapi sarana pembinaan ideologi dan kaderisasi Muhammadiyah. Mahasantri sebagai calon pemimpin masa depan harus memiliki pondasi aqidah yang kokoh, pemahaman keislaman yang mendalam, serta komitmen kuat terhadap nilai-nilai perjuangan Muhammadiyah,” jelasnya.
Ia juga berharap agar mahasantri dapat menjadi kader umat, kader bangsa, dan yang utama adalah kader persyarikatan. Dengan pemahaman yang mendalam tentang Islam dan Muhammadiyah, diharapkan mereka mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh demi membangun peradaban Islam yang lebih maju.
Kontributor : Tegar
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha