Khazanah Islam

Apa Makna kalimat Ilmu Sejati menurut syari’at Islam?

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

PWMJATENG.COM, Syukur Alhamdulillah atas nikmat yang telah Allah karuniakan kepada seluruh makhluk_Nya yang Allah ciptakan dialam semesta ini, Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam berserta keluarganya, sahabatnya tabi’in tabi’ut tabi’in dan para pengikutnya yang senantiasa tetap lurus memegang ajarannya hingga Yaumil Akhir.

Saudaraku yang dirahmati Allah kita mungkin pernah dengar makna kalimat Ilmu sejati maka pada kesempatan kali ini mari kita perdalam lagi yang mana kita sebagai seorang muslim harus paham makna ilmu sejati yang diharapkan oleh syari’at Islam itu sendiri.

Makna ilmu secara umum adalah pengetahuan sistematis yang tersusun berdasarkan metode tertentu, memberikan pemahaman tentang alam semesta, dan dapat diuji kebenarannya. Ilmu bertujuan untuk menjelaskan, memprediksi, dan memahami gejala serta fakta dalam berbagai bidang kehidupan, memberikan kejelasan dan memecahkan masalah.

Dalam Islam, ilmu (ʿilm) berarti pengetahuan atau pemahaman yang membawa kejelasan, dan bukan sekadar informasi, yang didapatkan dari sumber yang sahih, yaitu wahyu Allah (Al-Qur’an dan Sunnah) serta diperkuat oleh akal dan pengalaman manusia. Ilmu ini adalah cahaya penuntun dalam kehidupan seorang Muslim, mengangkat derajat manusia, dan menjadi warisan para Nabi yang wajib dicari oleh setiap Muslim.
Ada beberapa perihal yang perlu kita pahami terlebih dahulu tentang ilmu itu sendiri;
Karakteristik dan Sumber Ilmu dalam Islam:

  • Bukan Sekadar Informasi: Ilmu lebih dari sekadar kumpulan data atau fakta; ia adalah pemahaman mendalam tentang realitas dan kebenaran yang didapatkan secara sistematis.
  • Bersumber dari Wahyu: Sumber utama ilmu dalam Islam adalah wahyu Allah (Al-Qur’an) dan ajaran Rasulullah (Sunnah), yang memberikan panduan dan kebenaran hakiki.
  • Dipersatukan dengan Akal dan Pengalaman: Meskipun wahyu adalah sumber utama, ilmu dalam Islam juga menggunakan akal dan pengalaman manusia untuk menafsirkan dan memahami kebenaran, menjadikan ilmu sebagai sistem pemaknaan realitas yang komprehensif.
    Kedudukan dan Keutamaan Ilmu dalam Islam:
  • Cahaya yang Menerangi: Ilmu dipandang sebagai cahaya yang menerangi kegelapan, menjadikan sesuatu yang samar menjadi jelas, dan menuntun manusia kepada kebenaran.

    اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ ۗ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

    “ Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) ke cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya ke kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya .” (QS. Al-Baqarah : 257)

    يَّهۡدِىۡ بِهِ اللّٰهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضۡوَانَهٗ سُبُلَ السَّلٰمِ وَيُخۡرِجُهُمۡ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوۡرِ بِاِذۡنِهٖ وَيَهۡدِيۡهِمۡ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍ ١٦

    Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke jalan yang lurus. (Qs.Al-Maidah 16)

    Al-imam al-Ghazaliy (450-505 H) mengatakan,

    الْعِلْمُ حَيَاةُ ٱلْقُلُوبِ مِنَ ٱلْعَمَى، وَنُورُ ٱلْأَبْصَارِ مِنَ ٱلظُّلَمِ، وَقُوَّةُ ٱلْأَبْدَانِ مِنَ ٱلضُّعْفِ، يُبَــلِّغُ بِهِ ٱلْعَبْدُ مَنَازِلَ ٱلْأَبْرَارِ وَٱلدَّرَجَاتِ ٱلْعُلَى، ٱلتَّفَكُّرُ فِيهِ يُعْدَلُ بِٱلصِّيَامِ، وَمُدَارَسَتُهُ بِٱلْقِيَامِ، بِهِ يُطَاعُ ٱللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَبِهِ يُوَحَّدُ وَيُمَجَّدُ، وَبِهِ يُتَوَرَّعُ، وَبِهِ تُوصَلُ ٱلْأَرْحَامُ، وَبِهِ يُعْرَفُ ٱلْحَلَالُ مِنَ ٱلْحَرَامِ، وَهُوَ إِمَامٌ وَٱلْعَمَلُ تَابِعُهُ، يُلْهَمُهُ ٱلسُّعَدَاءُ وَيُحْرَمُهُ ٱلْأَشْقِيَاءُ. (إحياء علوم الدين للغزالي الطوسي ، ج 1، ص 11)

    Ilmu adalah kehidupan hati dari kebutaan, cahaya penglihatan dari kegelapan, dan kekuatan tubuh dari kelemahan. Dengan ilmu, seorang hamba dapat mencapai kedudukan orang-orang saleh dan derajat yang tinggi. Merenungkan ilmu sebanding dengan pahala puasa, dan mempelajarinya setara dengan pahala qiyamullail (shalat malam).

    Melalui ilmu, Allah S.w.t ditaati, disembah, dan diagungkan. Dengan ilmu, seseorang dapat menjaga diri dari hal-hal yang dilarang. Ilmu juga menjadi sarana untuk menyambung tali silaturahmi, serta membedakan antara yang halal dan yang haram.
    Ilmu adalah pemimpin, sedangkan amal adalah pengikutnya. Orang-orang yang beruntung dianugerahi ilmu, sedangkan orang-orang yang malang terhalang darinya.”
  • Keunggulan Manusia: Ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia unggul atas makhluk lain, sesuai dengan fungsi kekhalifahan yang diemban manusia di bumi.

    وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

    Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Qs. Al-Baqarah 30)

    وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلْأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِـُٔونِى بِأَسْمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

    Artinya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!”
    Beberapa dalil hadits terkait perihal ilmu ;
    Hadis Keutamaan Orang Berilmu: Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan diriku atas umat manusia yang paling rendah.” Dalam hadis lain, “Keutamaan orang yang berilmu atas ahli ibadah laksana keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang” (HR. Muslim dan Tirmidzi).
  • Warisan Para Nabi: Ilmu syar’i (ilmu agama) adalah warisan yang ditinggalkan para Nabi, lebih berharga daripada harta duniawi, karena ilmu tersebut akan terus mengalir pahalanya meskipun sang pembawa ilmu telah meninggal dunia.
  • Kewajiban yang Wajib Dicari: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, karena ilmu adalah kunci untuk mendekatkan diri kepada Allah.
    Tujuan Mencari Ilmu:
    ° Mendekatkan Diri kepada Allah: Tujuan utama dari ilmu dalam Islam adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan menjauhkannya.
    ° Memahami Kehidupan: Ilmu menjadi panduan dalam setiap aspek kehidupan, membantu manusia untuk menjalankan fungsinya sebagai khalifah di bumi dengan benar.
    Makna sejati adalah inti, keaslian, atau hakikat asli dari suatu hal, bukan hanya sekadar penampilan luar atau arti yang dangkal. Kata “sejati” menegaskan bahwa sesuatu itu asli, murni, benar, atau tulus, membedakannya dari sesuatu yang palsu atau hanya tiruan.
    Contoh Penggunaan Makna Sejati:
  • Jati Diri Sejati: Ini merujuk pada ciri-ciri dan identitas asli seseorang, yaitu siapa dirinya sebenarnya, terlepas dari peran atau penampilan yang ia tampilkan di luar.
  • Cinta Sejati: Bukan hanya perasaan suka, tetapi cinta yang tulus, menerima segala kekurangan pasangan, setia, dan bersedia membahagiakan meskipun harus sakit hati.
  • Kemerdekaan Sejati: Dalam konteks agama Islam, ini berarti kebebasan dari segala bentuk penghambaan selain Allah (seperti hawa nafsu, syaitan, atau penindasan) dan dijalani dengan penuh tanggung jawab sesuai syariat.
  • Ibadah Sejati: Lebih merujuk pada persekutuan yang tulus dan mendalam dengan Allah, bukan hanya sekadar ritual formalitas.
  • Makna Kehidupan Sejati: Menekankan signifikansi dan tujuan hidup yang mendalam, yang dapat ditemukan dalam nilai-nilai spiritual atau pemahaman tentang hakikat keberadaan manusia itu sendiri.

Jadi, “makna sejati” selalu mengacu pada sesuatu yang mendasar, otentik, dan tidak tergantikan dari sebuah konsep atau objek
Saudaraku yang dirahmati Allah itu tadi sedikit penjelasan terkait makna kalimat Ilmu dan kalimat sejati yang bisa saya sampaikan,
Lantas apa makna kalimat Ilmu Sejati menurut syari’at Islam, secara garis besar
Ilmu sejati yaitu Ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah serta perkataan para ulama yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai seorang muslim.
Apa gunanya ilmu jika kita enggan beramal dan apa gunanya amal apabila kita tidak mengilmuinya.
Maka pesan saya untuk saya pribadi dan saudaraku sekalian terapkanlah ilmu sejati dalam keseharian kita agar itu bisa menyelamatkan diri kita didunia dan akhirat kelak, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan dan sulit dipahami mohon maaf yang sebesar besarnya. Wallahu ‘Alam

Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE