Kolom

Amanah

Amanah

Oleh : Ikhwanushoffa (Manajer Area Lazismu Jawa Tengah)

PWMJATENG.COM –  Tulisan ini dalam konteks di luar melakukan kesalahan. Juga tidak dalam konteks, tiap orang pasti punya salah atau tidak ada orang yang sempurna. Seperti judul di atas, ini pure serangkaian soal amanah. Di Lazismu atau di Persyarikatan, ataupun di tempat publik manapun, bila kita dapat posisi berarti itu amanah. Dalam konteks ini sebenarnya cukup mengherankan orang ingin mengejar posisi. Amanah kok dicari. Malah kita pernah melihat orang sujud syukur karena diangkat jadi Menteri, bukankah mestinya istighfar?! Tulisan ini berikhtiar mengembalikan posisi, jabatan, atau apapun sebagai amanah. Semestinya yang dipikirkan adalah kewajiban. Kalau sujud syukur, mungkin yang dipikirkan cuma haknya.

Sebagai amanah, biarlah dia datang dan pergi semaunya. Diamanahi bismillah semampunya diselenggarakan. Dicabut amanahnya alhamdulillah dikurangi beban hidup dan hisabnya. Agak menggelikan bila orang uring-uringan dalam pemilihan karena tidak masuk. Disyukuri saja. Sambil refleksi diri. Bukan malah nyalahkan sana-sini. Katanya kita yakin, apapun kok terjadi, itu pasti yang terbaik dari Allah Ta’ala. Kadang malah menjadi pribadi yang terbelah. Kepada Allah ia menerima, tetapi terhadap kubu tanding ia tetap menyalahkan. Mencalonkan diri saja sudah cukup lucu kalau dalam konteks keormasan. Kalau dalam politik praktis saat ini sudah dianggap lazim.

Baca juga, Mengapa Paham Salafi Mudah Masuk di Muhammadiyah?

Lalu bagaimana bila suatu saat, di tengah ataupun diujung, amanah itu dicabut? Ya biasa saja. Alhamdulillah. Tidak perlu nelangsa, sambil cerita ke mana-mana, “Salah saya apa?”. Diambil atau digeser amanah bukan melulu soal salah dan benar. Juga jangan jadi pribadi yang terbelah lagi, menerima dicabutnya amanah tetapi protes dengan cara pengambilannya. Maka, kembali pada hakikat akan memberikan guidance yang menyehatkan. Kita tak perlu malu dengan apa penilaian orang setelahnya. Penilaian orang kok dipakai, habis kita. Biasanya orang mudah down dalam hal ini adalah tipe yang biasa menikmati pujian. Bahaya itu. Mbok biasa saja. Diomongi jelek biasa, dipuji biasa. Diamanahi biasa, dicabut amanahnya biasa. Wallaahu a’lam.

Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE