PWMJATENG.COM, Semarang – Baru-baru ini, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Tengah terpilih sebagai mitra Lazismu Pusat dalam program Lazismu for Climate Change (LCC) 2024. Keberhasilan ini menandai langkah konkret dalam upaya menjaga lingkungan.
PWNA Jawa Tengah menginisiasi program Ibu Jaga Bumi (Initiative, Beneficial and Ultimate Change) sebagai wujud implementasi kinerja program kerjasama dengan Lazismu. Program ini menawarkan pendidikan melalui Sekolah Ibu Jaga Bumi yang fokus pada pelestarian lingkungan, terutama dalam gerakan pengolahan sampah. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat bisa lebih peka terhadap isu lingkungan.
Selain itu, program kebun gizi keluarga menjadi salah satu inisiatif penting. Gerakan ini bertujuan untuk menanam pangan sederhana di pekarangan rumah, yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Langkah ini sejalan dengan upaya memperkuat kemandirian pangan masyarakat di tengah tantangan global.
Pembentukan komunitas Ibu Jaga Bumi adalah langkah ketiga dari program ini. Komunitas ini merupakan salah satu hasil dari Sekolah Ibu Jaga Bumi dan diharapkan dapat mengolah sampah organik. Selain itu, komunitas ini juga berfungsi sebagai wadah belajar berkelanjutan bagi masyarakat. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta kesadaran kolektif terhadap pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
Baca juga, Sumpah Pemuda dan Semangat Taawun Muhammadiyah: Meneguhkan Kebersamaan demi Kemajuan Bangsa
Program Kerjasama LCC Lazismu akan dilaksanakan mulai awal Oktober hingga Desember 2024. PWNA Jawa Tengah mengajak beberapa Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) untuk menjadi pelopor gerakan ini sebagai proyek percontohan. Beberapa PDNA yang terlibat antara lain PDNA Kendal, PDNA Magelang, dan PDNA Klaten. Program-program ini menyasar kader Nasyiatul Aisyiyah dan bermitra dengan lembaga pemerintah serta swasta, sehingga diharapkan output yang dihasilkan dapat terbangun dengan maksimal.
Sementara itu, PDNA Kabupaten Magelang telah memulai kegiatan sosialisasi kepada warga, termasuk Nasyiah Kaliangkrik Bumirejo. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pelatihan ecoenzim dan kebun gizi keluarga pada hari Ahad, 27 Oktober 2024, serta pelatihan kompos pada hari Ahad, 10 November 2024.
“Semoga pilot project Ibu Jaga Bumi yang dilakukan di tiga daerah ini bisa diikuti juga oleh daerah-daerah lain,” ujar Ayunda Monica Subastia saat pemaparan daring bersama tiga PDNA. Harapan ini mencerminkan semangat untuk menciptakan perubahan yang lebih luas dan berkelanjutan.
Lazismu Climate Change merupakan program yang memberikan kesempatan kepada organisasi untuk terlibat dalam pelestarian lingkungan akibat perubahan iklim, baik melalui pengolahan sampah maupun penghijauan di darat maupun laut. Dengan semangat kolaborasi ini, diharapkan upaya menjaga bumi dapat lebih efektif dan berdampak positif bagi masyarakat.
Kontributor : Ainasofi Nastiti
Editor : M Taufiq Ulinuha